Nasib Hamilton Mirip Mendiang Ayrton Senna saat Balapan 1993 Lalu

Mercedes dan Lewis Hamilton belum juga menemukan kata sepakat. Kontrak yang mengikat kedua belah pihak, belum juga dibubuhi dengan tanda tangan.

Tetapi menurut seorang pengamat, hal ini bukanlah yang pertama kali terjadi di F1. Ya, jauh sebelum ini, McLaren dan Ayrton Senna memulai awal musim kompetisi 1993 tanpa ikatan kontrak, meski pada akhirnya menemui kata sepakat. 

Negosiasi yang alot antara kedua pihak menjadi alasan dibalik situasi itu.

“Hal serupa pernah terjadi, McLaren memulai F1 1993 sambil bernegosiasi soal kontrak, dengan pembalap bintang mereka Ayrton Senna.,” kata Lawrence Barreto seperti dikutip FIN dari laman resmi Formula 1, Selasa (26/1).

“Namun perlu dicatat juga, bahwa hingga saat ini, baik Hamilton maupun Mercedes, tidak terlalu memusingkan masalah kontrak yang dimaksud,” lanjut Barreto

Juara dunia tujuh kali itu sendiri kini tengah menjalani masa latihannya. Ketika usai, ia akan kembali meneruskan proyek musim ini, dan untuk kali pertamanya, mengujicobakan mobil baru Mercedes, yang bakal menggunakan nama W12, suksesor dari W11 yang lalu.

Terkait kabar yang menyebutkan, soal potensi hengkangnya Hamilton dari kompetisi motorsport itu, Barreto meyakini jika kabar itu tak lebih dari hisapan jempol belaka.

“(Kabar itu tidaklah benar). Pembalap Inggris itu meraih gelar juara dunia ketujuhnya tahun lalu, dan berniat untuk mengamankan gelar yang kedelapan tahun ini,” ujarnya menekankan.

Pada kesempatan yang berbeda, boss Mercedes Toto Wolff menampik soal rumor ‘ancaman’ yang dimainkan pabrikan asal Jerman itu. Menurut dia, Mercedes tidak pernah menggunakan nama ‘George Russell’, untuk meyakinkan Hamilton tetap bersama tim berjuluk “Silver Arrow” itu.

“Dalam kerjasama kami yang sudah menahun ini, tidak ada yang namanya ancam-mengancam. Pada akhirnya nanti, kontrak tetap akan disepakati. Kami punya basic yang kuat dalam kerjasama ini. Kami sukses bersama, dan ingin terus melakukannya,” kata Wolff. (ruf/zul)

Sumber: