Jembatan Hampir Putus, Dua Warga Desa Harus Lewat Jalur Alternatif Sejauh 65 KM Jika Mau ke Pasar Randudongkal

Jembatan Hampir Putus, Dua Warga Desa Harus Lewat Jalur Alternatif Sejauh 65 KM Jika Mau ke Pasar Randudongkal

Jembatan Kali Ayer, penghubung warga Desa Gongseng dan Kejene di Kecamatan Randudongkal Kabupaten Pemalang longsor, hampir terputus tergerus luapan air Sungai Ayer. 

Akibat putusnya jembatan itu, warga Desa Gongseng terhambat aksesnya dan harus memutar melalui jalur alternatif untuk menuju kantor kecamatan maupun Pasar Randudongkal. Tak main-main, jarak tempuh yang harus dilalui warga hingga mencapai 65 km. 

Camat Randudongkal Sis Muhammad mengatakan jembatan kini sedang dalam pembangunan akses darurat dengan kayu. Jembatan tersebut dikelola dua desa, sebab lokasinya berada di perbatasan. 

Jarak terdekat dengan pemukiman Gongseng adalah 4 km. Sedangkan dari pemukiman Desa Kejene 7 Km.

"Kondisi saat ini hanya bisa dilalui pejalan kaki dengan hati-hati, untuk sepeda motor maupun mobil terutama Warga Gongseng sementara harus putar dengan jarak tempuh sekitar 65 km," kata Sis, saat dihubungi radartegal.com, Jumat (15/1).

Jauhnya jarak tempuh alternatif ini, menurut Camat, karena warga harus berputar lebih dulu lewat Desa Banjarmulya di Kecamatan Pemalang, atau PG. Sumberharjo.

Dari data peta google, untuk ke Banjamulya, warga Desa Gongseng mesti melewati Kedungjadi Kecamatan Warureja Kabupaten Tegal. Waktu yang dihabiskan kurang lebih 38 menit untuk sampai Banjarmulya jika menggunakan sepeda motor. 

Lalu setelah dari Banjarmulya, warga mesti melalui jalan Provinsi Pemalang-Purwokerto untuk sampai kecamatan Randudongkal. Warga mulai bertolak dari Kelurahan Paduraksa Kecamatan Pemalang. 

"Karena kondisi ini, perbaikan jembatan itu langsung kita bahas bersama perhutani dan juga dinas terkait," pungkasnya. (sul/zul)

Sumber: