Pembangunan Tahap I RSUD Ketanggungan Brebes Rampung
Pembangunan tahap pertama RSUD Ketanggungan, Brebes rampung. Pembangunan yang didanai APBD 2020 dengan nilai kontrak sebesar Rp58,5 miliar dari pagu APBD Rp62 miliar itu saat ini tengah melalui tahapan pemeliharaan untuk enam bulan ke depan.
Bupati Brebes Idza Priyanti mengatakan, untuk tahap keduanya akan dilaksanakan tahun ini dan sudah masuk proses lelang.
"Untuk tahap pertama pembangunan RSUD Ketanggungan sudah selesai dan saat ini masuk dalam masa pemeliharaan. Sedangkan untuk tahap kedua akan dilaksanakan tahun ini," ujarnya usai meninjau bangunan RSUD Ketanggungan, Selasa (12/1).
Pembangunan RSUD Ketanggungan ini, kata dia, tidak lain untuk melakukan pemerataan layanan di bidang kesehatan. Khususnya di wilayah Brebes Barat. Di mana, untuk tahap dua nanti, RSUD Ketanggungan akan dibiayai APBD murni dengan pagu anggaran sebesar Rp29,75 miliar.
"Dana tersebut akan digunakan untuk menyelesaikan arsitektur gedung B, RAM, jaringan listrik, landscape dan penunjang lainnya," jelasnya.
“Dan kita harapkan proses lelang nanti bisa segera rampung, sehingga ada pemenangnya agar pembangunan RSUD Ketanggungan bisa segera dilanjutkan," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Brebes H Syatibi melalui Sekretaris DPU Abdul Majid menambahkan, berdasarkan perhitungan Konsultan Perencana Pembangunan RSU Ketanggungan, total kebutuhan biaya untuk pembangunan RSU Ketanggungan sampai dengan dapat fungsional dan operasional diperlukan biaya sebesar Rp84 miliar.
Dari dana tersebut untuk membiayai 4 bangunan dan landscape atau kawasan. Empat bangunan tersebut yaitu (1) Gedung A (Gedung Penunjang) yang terdiri dari 3 lantai, (2) Gedung B (Gedung Perawatan) yang terdiri dari 3 lantai, (3) Gedung C1 (Gedung Servis) terdiri dari 1 lantai dan (4) Gedung C2 (Gedung Servis) terdiri dari 1 lantai.
"Pada tahun 2020, kegiatan pembangunan RSU Ketanggungan dilaksanakan dengan pagu anggaran sebesar Rp62 miliar melalui APBD murni tahun anggaran 2020 dari total kebutuhan anggaran sebesar Rp84 miliar. Sehingga terdapat kekurangan anggaran kurang lebih Rp20 miliar," ucapnya.
Sehubungan anggaran yang terbatas di tahun 2020, ungkap Majid, maka output pembangunan tahun 2020 belum dapat fungsional dan operasional sehingga perlu dilanjutkan pada tahap II. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: