Dinilai Lebai, FPAN Sayangkan Sikap Anggota Forkopimda Sebelum Pemakaman Ketua Muhammadiyah
Sikap salah satu anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebelum pemakaman Ketua PD Muhammadiyah H. Nadirin Maskha, mendapatkan sorotan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) di DPRD Kota Tegal.
Pasalnya, tindakan yang dilakukan saat itu dinilai lebai dan tidak berperikemanusiaan.
Juru Bicara PAN Nurfitriani saat menyampaikan pandangan akhir fraksi mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan tindakan anggota forkopimda yang sangat luar biasa lebai dan tidak berkemanusiaan terhadap jenazah tokoh agama terkemuka itu.
Sebab, secara medis sudah dinyatakan negatif. Bahkan, pihak rumah sakit didampingi wali Kota Tegal sudah memulangkan jenazah secara baik.
"Beliau meninggal karena diakibatkan serangan jantung. Sudah dibuktikan secara medis negatif Covid-19," katanya, Sabtu (26/12) siang.
Menurut Nurfitriani, saat malam hari ada beberapa anggota forkopimda yang memaksakan kehendak mengatur pemakaman secara pasien Covid-19. Serta diduga mengancam dan mengintimidasi keluarga hanya untuk kepentingan pribadi semata.
"Bahkan, sempat dihembuskan kabar kalau warga Brebes menolak jenazah ketua PDM Kota Tegal. Serta adanya ancaman akan ada penjara jika tidak segera dimakamkan," ujarnya.
Karenanya, kata Fitriani, FPAN menyayangkan tindakan itu. Dia pun berharap agar ke depannya tidak ada lagi kejadian semacam itu.
"Kami Fraksi PAN sangat menyesalkan tindakan arogansi anggota forkopimda di kejadian ini," tandasnya.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas pengabdian almarhum para ulama yang telah berjasa. Dirinya, juga menyampaikan saran dan masukan yang disampaikan Fraksi PAN.
"Mudah-mudahan ini akan menjadi masukan bagi kita untuk tidak terulang kembali di masa mendatang," tandasnya. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: