Jadi Ikon Wisata Anyar di Kota Tegal, Taman Pancasila Jangan Jadi Klaster Baru Covid-19
Libur Natal dan Tahun Baru telah tiba. DPRD Kota Tegal mengingatkan semua elemen untuk bersama-sama mencegah potensi terjadinya klaster penularan Covid-19 di masa libur panjang.
Terlebih, Kota Tegal sedang menjadi medan magnet, menyusul selesainya penataan koridor Jalan Pancasila yang kini banyak dikunjungi masyarakat.
Ketua DPRD Kusnendro menegaskan, protokol kesehatan Covid-19 agar tetap dijalankan secara ketat. Sebab, perkembangan pandemi yang belum berakhir.
Untuk mengantisipasi kerumunan, TNI, Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja harus bertindak sesuai prosedur agar kerumunan di saat Libur Natal dan Tahun Baru bisa diminimalisir.
”Dalam hal ini,Gugus Tugas mempunyai kewajiban untuk mengimbau dan membubarkan kerumunan yang akan berdampak terhadap adanya klaster baru positif Covid-19. Masyarakat jugaharus mematuhi protokol kesehatan Covid-19 dan tidak perlu ada perayaan yang berlebihan saat Tahun Baru 2021,” kata Kusnendro, Rabu (23/12).
Terpisah, Pakar Tata Ruang Kota Abdullah Sungkar menyampaikan, terkait koridor Jalan Pancasila yang layak menjadi bahan kajian adalah bagaimana kelola jarak sosial antarpengunjung di tengah antusiasme publik menonton wahana baru ini.
Sementara, mungkin pada saat mendesain Covid-19 belum menjadi wabah yang sangat berbahaya dan kerumunan ditengarai sebagai media transmisinya.
Apabila dikaitkan dengan protokol kesehatan, persepsi pengunjung ruang publik yang dibangkitkan oleh apa yang dilihat dan dirasakan akan terlihat pengaruhnya.
Misalnya, mengapa harus dibentangkan spanduk larangan parkir kendaraan pengunjung? Ini disebabkan dimensi lebar jalan yang menyisakan cukup ruang di luar fungsi utama jalan sebagai kanal lalu lintas kendaraan.
”Dan sementara ini belum terlihat kantong parkir yang tampilannya sebanding dengan tampilan baru koridor Jalan Pancasila,” ujar Sungkar.
Sebagai lapangan pusat kota dan koridor heritage dengan desain arsitektur baru, Sungkar melanjutkananalisisnya, koridor Jalan Pancasila dan Alun-alun Tegal tentu akan mendapat tantangan baru dari aktivitas pengunjungnya.
Selanjutnya, bagaimana memanipulasi persepsi dan perilaku pengunjung agar koheren dengan regulasi ruang publik sesuai protokol kesehatan. Menurut Sungkar, hal itu menjadi tugas dan fungsi baru bagi para manajer ruang publik di birokrasi Pemerintah Kota Tegal. (nam/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: