Peserta Aksi 1812 Tak Ada yang Bawa Senjata Tajam, Korlap: Kalau Ada Itu Provokator untuk Kacaukan Perjuangan

Peserta Aksi 1812 Tak Ada yang Bawa Senjata Tajam, Korlap: Kalau Ada Itu Provokator untuk Kacaukan Perjuangan

Koordinator Lapangan Aksi 1812, Rijal Kobar membantah jika ada peserta aksi yang membawa senjata tajam. Ditegaskannya jika ada peserta aksi yang diamankan karena membawa senjata tajam, maka dipastikan bukan bagian dari massa aksi.

"Saya tidak mengimbau kepada kawan-kawan membawa samurai atau senjata tajam, bisa saja dari pihak provokator yang mencoba mengacaukan aksi kami. Sekali lagi, kalau ada yang tertangkap membawa senjata tajam, saya yakini dan 100 persen, itu bukan massa dari 1812," ucapnya.

Dia juga memastikan akan membantu massa yang diamankan polisi saat hendak berunjuk rasa. "Kita punya pihak hukum, nanti dari pihak hukum yang akan mengklarifikasi persoalan," katanya.

Dia mengaku mengaku belum mendapat informasi pasti berapa massa aksi yang diamankan, sebab saat bubar, massa terbelah ke beberapa titik.

"Info yang saya dapat dari Jawara ada empat orang. Yang lain belum tahu, karena terpecah-pecah nih, mungkin masih banyak lagi yang diamankan," katanya.

Terkait pembubaran, Rijal mengatakan bahwa dirinya yang meminta massa untuk membubarkan diri.

"Tadi sekitar pukul 14.00 WIB, saya minta ke kawan-kawan untuk mundur dan pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

Dia juga menyesalkan aksi aparat gabungan yang berupaya membubarkan massa 1812. "Persoalannya saya harus bertanggung jawab harus membubarkan massa. Ya ngga bisalah. Karena semuanya terpecah. Aksi ini legal kok," ujarnya.

Dalam aksi tersebut, Polda Metro Jaya mengerahkan 5.000 personel gabungan dari unsur TNI-Polri dan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, Polda Metro Jaya juga telah menempatkan sebanyak 7.500 personel cadangan juga dari TNI-Polri dan unsur dari pemerintah daerah seperti Satpol PP, Dishub hingga Damkar. (gw/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: