50 Orang Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tegal Positif Covid-19
Hendadi mengungkapkan, pada Oktober 2020 lalu, RSUD dr Soeselo Slawi sudah difasilitasi Polymerase Chain Reaction (PCR). Fasilitas itu digunakan untuk laboratorium uji swab. Setiap hari, PCR tersebut hanya bisa menampung uji swab dari 200 pasien yang diduga terpapar Covid-19. Itu pun hanya pasien yang sedang dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi dan beberapa rumah sakit lainnya di Kabupaten Tegal.
Sedangkan uji swab massal perkantoran, pasar, instansi dan swab mandiri, dibawa ke Balabkes Semarang.
Setiap hari, pihaknya selalu mengirim sedikitnya 400 sampel swab ke balai tersebut. Hasil uji swab itu baru bisa diketahui antara 3 hari sampai 7 hari. Terkadang jika antreannya banyak, maka bisa sampai 12 hari. Sebab Balabkes Semarang tidak hanya menampung uji swab dari Kabupaten Tegal. Melainkan dari 5 kota/kabupaten di Jawa Tengah. Termasuk Kota Tegal, Brebes dan Pemalang. Sedangkan kapasitas di Balabkes itu, sehari hanya bisa menampung 2000 sampel swab.
"Itu lah kenapa hasil swab sering tertunda. Karena Balabkes sering overload. Hari Jumat kemarin, kami (Kabupaten Tegal) kirim 900 sampel. Dan hari Sabtu, kirim lagi 400 sampel. Ternyata ditolak, yang diterima cuma 200 sampel. Akhirnya kami konsultasi ke Pemprov Jateng. Dan disarankan untuk dikirim ke Solo, Jogja dan Margono," ujarnya.
Hendadi berharap, masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19.
"Kami akan bekerja maksimal dan sesuai SOP. Semua ini untuk menekan jumlah kasus Covid," tutupnya. (yer/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: