Pengampunan Kalkun

Pengampunan Kalkun

Di tengah omelannya itu Trump tetap mendapat hadiah yang berharga. Yakni dari hakim agung yang ia ajukan belum lama ini: Amy Coney Barrett.

Berkat Barrett, hasil pemungutan suara di Mahkamah Agung itu menjadi 5-4. Yakni ketika Kamis lalu memutuskan perkara gugatan Gereja Katolik dan Yahudi Orthodox atas Gubernur New York yang Demokrat.

Itu menyangkut urusan Covid. Untuk menghadapi Covid-19, sang Gubernur telah melakukan pembatasan jemaat gereja dan sinagoge. Tentu juga masjid dan rumah ibadah. Agama apa saja.

Maka dengan putusan terbaru Mahkamah Agung tersebut tidak boleh lagi ada pembatasan seperti itu. Di New York.

Sedang di negara bagian California dan beberapa lagi tetap ada pembatasan. Itu karena Mahkamah Agung memutuskan sebaliknya. Mahkamah Agungnya masih sama. Hanya saja, waktu itu, Barrett belum menjadi hakim agung.

Topik ini menjadi pembicaraan hot selama hari raya kalkun kemarin: agama vs keselamatan umat manusia. Tapi persoalan hak individu melebihi aturan pemerintah memang dijunjung tinggi di konstitusi Amerika. Apalagi hak beragama dan menjalankan ajaran agama. Dan lagi Mahkamah Agung adalah penjaga konstitusi. Tidak ada Mahkamah Konstitusi di sana.

Maka meski ada pandemi hari raya kalkun tetap meriah –setidaknya di media sosial.

Hari raya kalkun ini (Thanksgiving Day) adalah hari raya paling meriah di Amerika. Melebihi Natal dan Tahun Baru. Meriahnya mirip Imlek di Tiongkok. Liburan besar. Kumpul keluarga. Makan-makan. Happy-happy.

Sajian utamanya adalah daging kalkun panggang. Di semua rumah tangga.

Jutaan kalkun (turkey) dipotong untuk hari raya ini. Tradisi ini sudah sangat lama. Ratusan tahun. Untuk bersenang-senang. Atas selesainya masa panen gandum. Setelah ini, sebelum ada mobil dulu, orang akan lebih banyak di rumah selama musim salju.

Saya baru sekali ikut merayakan Thanksgiving Day. Yakni ketika pertama kali ke Amerika. Atas undangan pemerintah Amerika. Salah satu acaranya: merasakan ikut hari raya di desa di New Jersey. Di salah satu rumah penduduk di desa itu. Ramai sekali.

Tentu itulah kali pertama makan daging kalkun. Sudah lupa rasanya. Mirip ayam.

Begitu banyak kalkun menjalani ''hukuman mati'' untuk hari raya ini. Tapi harus ada satu kalkun yang mendapat pengampunan. Langsung dari seorang Presiden Amerika.

Maka beberapa hari sebelum hari raya, selalu ada seekor kalkun yang dikirim ke Gedung Putih. Yang memilih adalah asosiasi peternak kalkun. Biasanya yang terpilih itu kalkun jantan yang gagah dan sehat. Yang umurnya sudah 3,5 bulan. Yang beratnya sudah sekitar 7 kg.

Setiap presiden memberi nama kalkun itu. Agar dalam surat pengampunan bisa disebut siapa namanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: