Vaksin

Vaksin

Tidak kah ada masalah dengan kerja sama yang sudah ada dengan Tiongkok?

"Tidak ada masalah," katanya. "Dari mana pun kita terima. Kasarnya, dari bulan pun, kalau ada, kita terima," ujar Luhut.

Akhirnya, katanya, yang menentukan adalah kualitas, harga, dan kecepatan. Kalau pun harus kerja sama dengan Amerika nanti Luhut minta tetap ada kerja sama dengan Biofarma Bandung. "Biofarma itu sudah berpengalaman 125 tahun. Itu saya jelaskan di Amerika," katanya.

Kerja sama dengan Tiongkok pun, kata Luhut, tidak hanya dengan Sinovac. Hanya saja untuk yang satunya itu harus lewat Uni Emirat Arab. Itu karena uji coba tahap tiganya dilakukan di UEA.

Saya pun ikut optimistis pertengahan tahun depan kita sudah bisa mulai bergerak. Semoga. Ekonomi ini sudah tersandera pandemi selama 9 bulan.

Saya pun coba bertanya kepada siapa saja yang saya temui. Satu-dua orang ternyata mengatakan tidak berani divaksinasi. Takut tidak aman.

"Saya tidak mau," ujar seorang wanita sukses di Jakarta. Ia pengusaha besar, kelas Rp 60 triliun. Suaminyi juga ikut tidak berani.

Tapi sebagian besar lainnya mengatakan berani. "Saya berani," ujar Letjen Doni Monardo, ketua BNPB saat saya tanya tadi malam.

Saya memang bertemu sang ketua di kantornya Jalan Pramuka Jakarta. Ia terlihat sudah menyatu dengan kantor itu. Tiga bulan pertama Doni tidak pulang. Tidur di kantor itu. Sekarang pun hanya akhir pekan bisa pulang.

"Itu tempat tidur saya," ujarnya. Yakni di sebelah ruang kerja. Dibatasi kaca. Kursi di ruang kerja itu diatur berjauhan. Demikian juga kursi di meja rapat. "Kantor ini harus menjadi contoh," katanya.

"Sebenarnya saya mendaftar untuk dijadikan relawan uji coba tahap tiga," ujar Doni. "Tapi saya tidak memenuhi syarat. Saya kan tinggal di Jakarta," katanya.

Tentu saya sendiri juga siap menjalani vaksinasi. Kalau pun hari ini vaksin itu tersedia hari ini pun saya mau disuntik.

Maka saya tanyakan juga tentang vaksin untuk orang umum seperti saya. Apakah kami-kami ini bisa membeli vaksin secara komersial.

"Bisa. Nanti diatur. Hanya saja semuanya harus lewat Biofarma," ujar Luhut. Maksudnya: Biofarma akan menunjuk partner untuk menjadi penyalur vaksin itu.

"Semua harus lewat Biofarma, agar harga bisa terkontrol. Kalau tidak, bisa melambung," ujar Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: