Lille vs Milan, Gertak Galtier

Lille vs Milan, Gertak Galtier

Tim kuda hitam Prancis, Lille percaya diri akan menghajar AC Milan mata matchday keempat Liga Europa, dini hari nanti. Christophe Galtier sekali lagi menggertak, tak takut pada nama besar Rossoneri.

Tentu bukan gertak sambal. Sang pelatih sudah membuktikan di San Siro bahwa dirinya tidak asal bicara. Pada pertemuan pertama kedua klub awal November lalu, Lille melibas Milan dengan skor telak 3-0.

Kemenangan itu tak hanya mengantar mereka ke puncak klasemen dengan poin tujuh, namun juga mempertegas superioritas Lille atas Milan. Pada dua duel sebelumnya 2006 silam, Lille juga meraih satu kemenangan dan sekali imbang atas jagoan Italia tersebut.

The Dogues, julukan Lille dipastikan tanpa gelandang andalannya, Renato Sanches yang cedera. Namun, situasi Milan jauh lebih buruk. Untuk duel di Stade Pierre-Mauroy ini, top skor mereka, Zlatan Ibrahimovic akan absen bersama Alexis Saelemaekers dan Rafael Leao.

Galtier sendiri menegaskan tidak peduli dengan situasi lawan mereka. Pelatih kelahiran Marseille, 25 Agustus 1966 itu bahkan mengatakan ia lebih senang jika Milan datang ke Prancis dengan kekuatan terbaiknya.

“Saya lebih suka dia (Ibrahimovic) ada di sana karena dia adalah pemain yang selalu kami nikmati penampilannya saat bertemu. Ini pertandingan penting dalam kompetisi ini," tegas Galtier di Le Petit Lillois.

Ketika menang 3-0 di San Siro, Lille tampil begitu luar biasa. Meski kalah penguasaan bola, mereka melepaskan 16 tembakan dengan enam di antaranya tepat sasaran. Karena itu, sang pelatih memastikan timnya sama sekali tidak memiliki ketakutan khusus meskipun yakin Milan akan tampil berbeda.

“Setelah penampilan kami di leg pertama, kami tidak akan memiliki pertandingan yang sama. Bermain melawan Milan akan semakin sulit. Tapi saya tidak khawatir dengan pertandingan ini. Kami akan menyambut pemimpin Serie A dan terserah kami untuk berada di sana dan tampil dengan baik,” tegasnya.

Berada di posisi kedua Grup H dengan selisih satu angka di belakang Lille, Milan yang baru saja menggilas Napoli di Serie A berambisi melakukan revans. Asisten Pelatih Milan, Daniele Bonera yang kembali akan memimpin Rossoneri setelah Stefano Pioli terpapar Covid-19 menyebut tim Kota Mode itu dalam performa terbaik.

Menurut Bonera, Milan telah meningkat pesat dalam cara mereka mempersiapkan pertandingan dan juga konsentrasi pemain. Makanya, mereka mulai percaya diri dalam persaingan musim ini. Bukan hanya di Serie A, tapi juga di Liga Europa.

“Peningkatan ini membuat kami melihat ke masa depan dengan ambisi besar,” tegas Bonera kepada Sky Sport Italia.

Namun, ia memastikan timnya tidak akan terbebani soal target meraih trofi. “Tidak ada yang memberi tahu kami bahwa kami wajib menang. Apa yang kami inginkan hanyalah terus maju dan menjadi lebih kuat setiap hari," jelasnya.

Presiden Milan, Paolo Scaroni sementara itu mencoba memotivasi timnya jelang lawatan ke Prancis. Ia mengatakan sangat senang melihat penampilan Milan. “Ini kepuasan yang luar biasa, kami semua berada di surga ketujuh. Kami memiliki tim termuda di Eropa dan kami mencapai hasil yang luar biasa,” ujar Scaroni dikutip dari Football Italia.

Karena Ibra, Saelemaekers, dan Rafael Leao tidak bisa bermain, Milan akan mengandalkan Jens Petter Hauge, Hakan Calhanoglu, Ante Rebic, dan Brahim Diaz. Opsi alternatif adalah Samu Castillejo dan Lorenzo Colombo. Di kubu tuan rumah, Yusuf Yazici yang hattrick di pertemuan pertama akan kembali jadi penebar teror bersama Jonathan David. (amr/zul)

Sumber: