Dalam Satu Bulan, Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal Bertambah 466 Orang, Muncul Klaster Tahlil

Dalam Satu Bulan, Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal Bertambah 466 Orang, Muncul Klaster Tahlil

Dalam kurun waktu satu bulan, kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal bertambah 466 orang. Sedangkan yang meninggal dunia ada penambahan 26 orang.

Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro, Senin (16/11) mengatakan, penambahan kasus harian Covid-19 di Kabupaten Tegal masih tinggi. 

Klaster keluarga mendominasi penambahan kasus konfirmasi, di samping juga pasar dan lembaga sosial. Karenanya, memakai masker saat beraktivitas di luar rumah berperan penting mencegah penularan virus corona, di samping rajin mencuci tangan dan menghindari kerumunan. 

Saat ini berkembang pula klaster jemaah  tahlil. Hal ini berawal dari keluarga yang menolak memakamkan jenazah anggota keluarganya yang meninggal dunia dengan status probable, sehingga proses pemandian jenazah dan pemakamannya dilakukan tanpa protokol kesehatan. 

"Keluarga pasien menggelar acara tahlilan di rumah dan belakangan baru diketahui jika korban meninggal karena infeksi Covid-19," katanya.

Para tetangga dan kerabat yang datang melayat serta mendoakan tahlil, tambah Joko Wantoro, ikut terpapar dari anggota keluarga korban yang sudah lebih dulu terpapar. 

Tim gugus tugas mencatat sudah ada tiga klaster yang seperti ini dalam satu bulan terakhir dan ada beberapa lagi yang sedang dalam pemantauan karena hasil pemeriksaan laboratoriumnya belum keluar. 

Dirinya berharap, dari peristiwa tersebut warga bisa mengambil hikmah pembelajaran. Utamanya dari pihak keluarga korban agar bisa bersabar menunggu hasil tesnya keluar dan membatasi aktivitas sosialnya guna menghindari penularan baru yang tentunya merugikan orang lain.

"Aktivitas lain yang harus menerapkan protokol kesehatan ketat adalah berbelanja di pasar. Kami tidak melarang aktivitas ini karena menyangkut pemenuhan kebutuhan pangan pokok, tapi protokol kesehatan seperti memakai masker itu wajib bagi pedagang dan warga pembeli, di samping mencuci tangan sebelum masuk dan sesudah keluar dari pasar serta tidak menyentuh hidung, mulut dan mata,” tambahnya.

Pihaknya pun mencatat, lanjut Joko Wantoro, sepanjang masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Tegal, sudah ada empat klaster pasar, yaitu Pasar Trayeman di Slawi, Pasar Margasari, Pasar Randusari di Pagerbarang dan Pasar Kupu di Dukuhturi. 

Terbaru, dalam satu bulan terakhir ini adalah Pasar Kupu dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif yang berhasil dilacak sebanyak 10 orang. Sebagian di antaranya sudah dinyatakan sembuh. 

Dalam satu bulan ini, pihaknya juga menemukan klaster rumah yatim di lingkup wilayah kerja Puskesmas Slawi. 

Berawal dari keluhan anak-anak di panti yang ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab pada 18 orang anak, 12 orang diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19. 

Semua anak yang terinfeksi kini sudah dinyatakan sembuh setelah menyelesaikan masa isolasi mandirinya selama 14 hari.

Sumber: