Seorang Dokter Gugur karena Covid-19, Lima Orang Lainnya Lakukan Isolasi Mandiri

Seorang Dokter Gugur karena Covid-19, Lima Orang Lainnya Lakukan Isolasi Mandiri

Hingga, Senin (16/11), pandemi Covid-19 di Kota Tegal sudah tembus 830 kasus. Ironisnya, tidak hanya masyarakat umum yang menjadi korbannya, tapi juga tenaga medis sebagai garda terdepan penanganannya.

Sejauh ini, sejumlah dokter diketahui sudah terpapar positif, bahkan ada yang meninggal dunia. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal, dr. Said Baraba mengatakan sejak pandemi hingga saat ini, ada tujuh dokter di Kota Tegal yang positif Covid-19.

Seorang di antaranya meninggal dunia. "Seorang lagi sudah sembuh dan lima lainnya masih menjalani isolasi mandiri," katanya.

Menurut Said, mereka yang tengah melakukan isolasi mandiri karena tidak mengeluh sakit. Sedangkan yang sembuh sudah beraktivitas seperti biasa.

Terkait melonjaknya kasus belakangan ini, Said mengatakan, salah satunya mungkin karena masyarakat menganggap sudah new normal. Sehingga kerap mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

"Mungkin menganggap new normal sudah bebas, sehingga merasa bebas mengabaikan protokol kesehatan Covid-19," ujarnya 

Menurut Said, IDI mengapresiasi upaya Pemkot Tegal yang akan menjadikan Rusunawa Kraton sebagai tempat karantina mandiri. Sehingga rumah sakit bisa menampung lebih banyak pasien yang memiliki keluhan medis.

Sementara, melihat data corona.tegalkota.go.id hingga, Senin (16/11) pukul 09.00 WIB, sudah ada 830 warga Kota Tegal terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan rincian, 34 dirawat, 321 isolasi mandiri, 437 sembuh, dan 38 meninggal dunia. (muj/zul)

Sumber: