Pasar Ditutup, Puluhan Pedagang Mengais Rezeki di Depan Terminal Randudongkal Pemalang

Pasar Ditutup, Puluhan Pedagang Mengais Rezeki di Depan Terminal Randudongkal Pemalang

Semenjak ditutup untuk sterilisasi pencegahan Covid-19, sejumlah pedagang Pasar Randudongkal Kabupaten Pemalang, memilih pindah tempat jualan di depan terminal bus. Puluhan pedagang tampak menggelar barang jualannya di sepanjang trotoar. 

Ketua FKPPR atau Forum Komunikasi Pedagang Pasar Randudongkal Mardian membenarkan jika beberapa pedagang kemudian berjualan di depan terminal. Menurutnya itu tanpa diarahkan atau tiba-tiba saja mengumpul jadi satu.

Mardian pun memaklumi kondisi itu. Dia mengatakan, meski kebijakan penutupan pasar sejujurnya berdampak terhadap perekonomian pedagang, secara umum para pedagang mematuhi, lebih-lebih demi kebaikan bersama.

"Kami mematuhi arahan diskoperindag maupun dinas kesehatan, nyatanya sejak penutupan sementara, pedagang yang berjualan di pasar inpres, sayur, ataupun yang di lapangan benar-benar tutup," katanya, Rabu (11/11).

Adapun pedagang yang kemudian berjualan di depan terminal tersebut, hanya sejumlah kecil. Hanya sekitar 20 pedagang. Kemungkinan mereka tidak tahu ada kebijakan penutupan, sebab surat edaran turun Senin (9/11), lalu Selasa (10/11) sudah harus ditutup. Di samping itu mereka rata-rata berjualan sayur dan buah. Kemungkinan pedagang sudah terlanjur belanja, sehingga harus dipasarkan.

"Mereka habis subuh gelar dagangan, lalu sekitar pukul 09.00-10.00 sudah tutup," sambungnya.

Diketahui, Satgas Covid-19 Pemalang mengambil kebijakan menutup dua hari Pasar Randudongkal menyusul delapan pedagang setempat terkonfirmasi positif Covid-19. Selama pasar ditutup, lokasi itu disemprot cairan disinfektan sebagai upaya pencegahan penularan. (sul/ima)

 

Sumber: