Presiden Isyaratkan Indonesia Resesi, Kemenkeu malah Optimistis Ekonomi Pulih di Akhir 2020

Presiden Isyaratkan Indonesia Resesi, Kemenkeu malah Optimistis Ekonomi Pulih di Akhir 2020

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara optimistis pertumbuhan ekonomi nasional akan membaik di akhir 2020. Ekonomi akan tumbuh cepat dan signifikan di semester kedua tahun ini.

"Mungkin seluruh tahun kita masih tetap akan negatif, tapi di akhir semester kedua ini terjadi pemulihan ekonomi signifikan. Ini yang kita harapkan akan memberikan optimisme bagi dunia usaha, investasi, ekspor impor, yang bisa mendorong pemulihan secara gradual," ujar Suahasil dalam video daring, kemarin (4/11).

Memang kata dia, ekonomi telah masuk ke jurang resesi karena pada kuartal III masih kontraksi negatif. Kendati demikian, pada kuartal ke-IV pertumbuhan ekonomi akan membaik.

"Kalau kemarin di kuartal I data menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 3 persen, kuartal II minus 5,3 persen, maka di semester kedua ini, kami meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di fase pemulihan," kata dia yakin.

Harapan pemerintah perekonomian Indonesia di tahun depan bisa tumbuh di kisaran 5 persen. Suahasil meyakini akan dicapai jika masyarakat terbiasa dengan protokol kesehatan dan menjalankan aktivitas perekonomian seperti biasa.

Di samping itu, menurut dia, adanya vaksin penangkal akan memperkuat pemulihan perekonomian di tahun depan. "Akan tumbuh di sekitar 5 persen, tentu sebagian karena ada teknikal rebound karena pada 2020 kita mengalami pertumbuhan negatif, plus pemulihan kegiatan ekonomi yang secara gradual akan terjadi,'' ucapnya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional untuk tahun ini akan terkontraksi hingga 0,26 persen. “Untuk 2020 masih tetap negatif pertumbuhannya di kisaran minus 0,26 persen,” kata Tauhid.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan seluruh jajarannya bekerja maksimal untuk mengenjot ketertinggalan pertumbuhan ekonomi. Dia ingin kuartal IV/2020 dimanfaatkan untuk kebangkitan perekonomian Indonesia.

"Kuartal IV adalah kuartal terakhir. Diharapkan realisasi belanja kita betul-betul berada pada titik yang paling maksimal," kata Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyampaikan kuartal IV bisa menjadi kunci menentukan kuartal I di 2021. Karenanya, Jokowi memerintahkan kementerian dan lembaga segera memaksimalkan anggaran. (din/zul/fin)

Sumber: