Pernah Buat Pernyataan Serupa Macron, Ustaz Hilmi Minta Abu Janda Dipolisikan

Pernah Buat Pernyataan Serupa Macron, Ustaz Hilmi Minta Abu Janda Dipolisikan

Presiden Joko Widodo mengecam pernyataan Emmanuel Macron yang dianggap memicu perpecahan persatuan ummat beragama di dunia.

Jokowi menilai bahwa kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan dan harus dihentikan. Jokowi mengatakan, teroris tidak ada hubungan dengan agama apa pun.

“Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme sebuah kesalahan besar. Terorisme adalah terorisme. Teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungan dengan agama apa pun,” ujar Presiden Jokowi.

Menanggapi itu, aktivis dakwah Ustaz Hilmi Firdaus mengucapkan terima kasih kepada Jokowi. 

Ustaz Hilmi menilai tepat, pernyataan Jokowi soal terorisme adalah terorisme dan tidak ada hubungannya dengan agama.

“Terimakasih Pak Jokowi atas kecamannya kepada Macron. Bapak mengatakan ‘Terorisme adalah terorisme, teroris adalah teroris. Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun’,” ujar Hilmi Firdaus dikutip dari akun Twitternya, Minggu (1/11).

Hilmi kemudian menyindir ucapan Permadi Arya yang pernah mengatakan terorisme beragama Islam. 

“Berarti yang kemarin bilang terorisme punya agama dan agamanya Islam mohon segera ditindaklanjuti secara hukum ya, Pak,” ujar Hilmi.

Permadi Arya alias Abu Janda, pada Desember 2019 lalu, mengatakan, teroris punya agama dan agamanya Islam.

“Jangan ngomong terorisme tidak punya agama, terorisme punya agama, agamanya Islam, gurunya si Maher,” ujar Abu Janda dilansir dari video yang diunggah di akun instagramnya, @permadiaktivis2 pada Desember 2019 lalu.

Atas ucapannya itu, ia dipolisikan oleh beberapa kalangan Islam termasuk Ustaz Maaher. Namun begitu, hingga kini kasusnya belum diproses kepolisian. (fin/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: