Beralasan Kamar Penuh, Satu Keluarga Pasien Covid-19 di Pemalang Ditolak Rumah Sakit

Beralasan Kamar Penuh, Satu Keluarga Pasien Covid-19 di Pemalang Ditolak Rumah Sakit

Satu keluarga pasien Covid-19 di Desa Wanarejan Utara Kecamatan Taman, Pemalang, terpaksa harus mengisolasi diri di rumah lantaran beberapa rumah sakit rujukan di daerah ini menolak dengan alasan kamar penuh. Padahal, terdapat satu orang anggota keluarga tersebut yang kondisinya cukup parah dan perlu mendapatkan penanganan medis. 

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Wanarejan Utara, yang juga Perangkat Desa Umar Gandi membenarkan kondisi yang dialami warganya itu. Menurutnya satu keluarga itu terdiri dari ayah atau kepala keluarga, istri, dan dua anaknya. Mereka dinyatakan Covid-19 berdasarkan hasil swab.

"Ada empat orang yang positif Covid-19 di keluarga itu, mereka tinggal satu rumah, kami sudah menghubungi beberapa rumah sakit tapi tidak menerima, alasannya kamar penuh," katanya, Jumat (30/10).

Umar Gandi menyebut, untuk kondisi sang kepala keluarga TR (55) sudah terbilang cukup parah. Sebab indra penciuman yang bersangkutan sudah tidak merasakan bau sama sekali, kepala terus pusing, di samping itu juga memiliki penyakit penyerta diabetes dan jantung. Secara fisik badannya juga kurus. 

"Awalnya kami koordinasi dengan puskesmas, tapi karena libur tidak ada petugas, kemudian kami menghubungi RS Islam tapi kamar penuh tidak bisa menerima. Rumah sakit daerah (RSUD dr. M Ashari) sudah dua kali kami hubungi juga sama saja," ungkap Gandi.

Dari percakapannya dengan pihak RSUD dr M Ashari Pemalang lewat WA yang dia bacakan di hadapan jurnalis radartegal.com, diungkapkan bahwa pihak rumah sakit menyebut kamar isolasi penuh dan akan mencoba menghubungi Dinas Kesehatan Pemalang barangkali ada solusi. 

"Kalau pemda penanganannya mengambang begini, kita juga bingung mau kemana. Mau dibiarkan pasien mati saja?" ujarnya. 

Sementara itu sang anak, NNK (23), yang juga terkonfirmasi Covid-19, mengaku tidak tega melihat ayahnya karena secara fisik memiliki penyakit bawaan. Ia berharap ayahnya bisa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. 

Kini, perempuan yang masih menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Jakarta tersebut hanya bisa mengelus dada. 

"Kondisi saya stabil, tapi kalau ayah, saya gak tega lihatnya, saya bingung dan kecewa," katanya. 

Di Wanarejan Utara itu sendiri hingga hari ini terdapat tujuh kasus Covid-19 dan tiga orang sudah dinyatakan sembuh. Kini tinggal empat orang atau satu keluarga tersebut, yang masih menjalani isolasi. (sul/ima)

Sumber: