Ada Deklarasi Erick for Presiden 2024, Adian Napitupulu: Peringatan Sekjen PDI Perjuangan Tidak Bisa Dianggap

Ada Deklarasi Erick for Presiden 2024, Adian Napitupulu: Peringatan Sekjen PDI Perjuangan Tidak Bisa Dianggap

Peringatan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, yang melihat soliditas kabinet berpotensi terganggu oleh imajinasi menteri yang berambisi maju di Pemilihan Presiden 2024 mendapat sorotan khusus dari Sekretaris Jenderal Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA’98) Adian Napitupulu.

“Saya kira peringatan Sekjen PDI Perjuangan tidak bisa dianggap angin lalu. Karena tentu Sekjen PDI Perjuangan telah melakukan verifikasi berlapis terhadap semua informasi dan data dari berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah,” ujar Adian dalam keterangannya, Jumat (30/10) dikutip dari JPNN. 

Apalagi, menurut Adian, sekjen PDI Perjuangan punya banyak mata dan telinga untuk mendapatkan informasi, baik secara formal maupun informal, secara struktural maupun nonstruktural.

Menurut salah satu pentolan aktivis’98 ini, peringatan serupa pernah disampaikan Hasto jauh hari sebelumnya. Yaitu menjelang pelantikan kabinet 2019 lalu. 

Adian menilai, sebagai partai politik, boleh jadi ketika peringatan pertama dan kedua tidak disikapi dengan serius maka tidak tertutup kemungkinan pernyataan politik menjadi tindakan politik konstitusional, dalam beragam bentuknya.

“Mungkin apa yang dialami oleh menteri sebelumnya bisa dipetik menjadi pelajaran. Peringatan ini tentunya berangkat dari upaya sekjen PDI Perjuangan untuk menjaga presiden dari potensi-potensi negatif yang merugikan akibat ambisi menteri tersebut,” ucap Adian.

Politikus PDIP ini mencontohkan potensi negatif yang dimaksud seperti menyebarkan program-program yang tidak lebih dari gimmick, tanpa dampak positif yang bisa dirasakan rakyat. Apalagi dalam situasi pandemi virus corona (COVID-19) saat ini.

“Siapa menteri yang dimaksud sekjen PDI Perjuangan? Menurut saya barangkali menteri tersebut boleh jadi mengarah pada Erick Thohir,” katanya.

Menurut Adian, tidak sulit memeriksa rekam jejak ambisi Erick Thohir di internet. Misalnya, terbentuk relawan pendukung Erick Thohir, adanya deklarasi Erick for Presiden 2024.

Kemudian, pembagian sembako dan beras dalam bungkus yang berisi tulisan terkait pencapresan Erick di 2024, termasuk juga promosi Erick Thohir di media sosial, juga di konten YouTube.

“Sebagai contoh terdekat, dalam satu bulan terakhir ini ribuan spanduk puja puji terhadap Erick Thohir bertebaran di berbagai kota. Spanduk itu jangan-jangan secara jumlah mengalahkan spanduk kampanye masker presiden,” tuturnya.

Adian mengatakan, spanduk-spanduk itu justru dipasang dalam rentang waktu berdekatan dengan maraknya aksi Omnibus Law Cipta Kerja yang ditujukan pada DPR dan presiden.

Adian menilai, spanduk puja puji itu sungguh tidak relevan dengan situasi hari ini dan tidak etis dipasang, saat Erick Thohir masih menjabat sebagai menteri. Terlebih lagi spanduk itu tersebar di saat pandemi dan bersamaan dengan maraknya demonstrasi.

Adian menilai, promosi diri di saat seluruh elemen bangsa sedang berjibaku melawan virus dan resesi, merupakan langkah ambisius yang menempatkan hati nurani di urutan terakhir. Menurut Adian, dalam situasi sekarang ini, sebaiknya menteri fokus pada bidang kerja masing-masing dan bergotongroyong menjaga presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: