Sebut Ada Pihak yang Memanipulasi Jokowi Demokratis, Rocky Gerung: Kedunguan Cebong-cebong
Kritikan demi kritikan terus dilontarkan Pengamat Politik Rocky Gerung. Dalam Chanel YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (27/10), Rocky menilai, ada pihak yang memanipulasi opini publik bahwa pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi merupakan pemerintahan yang demokratis.
Rocky mengatakan, penilaian seperti itu muncul, sebab Jokowi dibandingkan dengan rezim Orde Baru, Soeharto.
Padahal kata Rocky, perbandingan itu salah. Seharusnya pemerintahan Jokowi dibandingkan dengan presiden sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bukan Soeharto yang jelas otoriter.
“Kenapa Jokowi dianggap demokratis, karena dibandingkan dengan Soeharto. Padahal sebetulnya Jokowi dibandingkan dengan SBY. Jelas-jelas Soeharto rezimnya lain, otoriter,” ujar Rocky Gerung dikutip dari Fajar.
“Jadi inilah kekacauan atau kedunguan cebong-cebong ini masih ingin memanipulasi opini publik dengan seolah-olah Jokowi itu demokratis dibandingkan dengan Presiden Soeharto,” sambung eks pengajar di UI ini.
Dia melanjutkan, Jokowi sebagai presiden ketika demokrasi dan kebebasan berpendapat telah disediakan oleh presiden-presiden sebelumnya. Sehingga tak layak dibanding-bandingkan dengan rezim Orba.
“Jadi Jokowi itu adanya di ujung. Ngapain dibandingin dengan yang di awal. Mestinya Jokowi dibandingkan dengan SBY. Itu baru masuk akal. Nah kalau dibandingkan dengan SBY, maka Jokowi adalah otoriter, begitu kan,” papar Rocky Gerung.
Rocky menilai, cara perbandingan seperti itu, merupakan isu yang dimainkan oleh pihak Istana.
“Jadi sekali lagi, permainan orkestrasi Istana itu menunjukkan bahwa membuat perbandingan pun mereka dungu,” pungkas Rocky Gerung. (FIN/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: