Ketua MPR: Satu-satunya Opsi yang Tersedia untuk Kendalikan Covid-19 Hanya Vaksin
Pemerintah menargetkan vaksinasi COVID-19 akan dilakukan pada 2021 mendatang. Sasaran yang hendak dicapai mencakup dua hal, yaitu kekebalan imun tubuh dan pemulihan aspek kehidupan utamanya ekonomi.
"Kini, satu-satunya harapan atau opsi yang tersedia untuk mengendalikan penularan COVID-19 hanya pada vaksin," kata Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Jakarta, Minggu (25/10).
Menurutnya, setelah memahami kerusakan yang ditimbulkan oleh COVID-19 selama tujuh bulan terakhir, hasil dari vaksinasi harus diupayakan produktif. Karena itu, vaksinasi corona direncanakan dimulai pada November 2020 diharapkan berbuah produktif.
"Tidak sekadar mewujudkan kekebalan kelompok atau herd immunity. Melainkan menjadi awal dari proses pemulihan semua aspek kehidupan bersama," imbuhnya.
Dikatakan, penentuan skala prioritas dalam melaksanakan vaksinasi harus berpijak pada data. Sebab, persentase terbesar kasus COVID-19 tercatat di pulau Jawa. Sebab itu, vaksinasi di Jawa harus diprioritaskan.
"Bukan semata-mata karena besaran jumlah kasus. Melainkan juga karena faktor keutamaan pulau Jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi nasional," papar mantan Ketua DPR RI ini.
Apalagi, lanjutnya, data COVID-19 di dalam negeri jelas menunjukkan Jawa menjadi episentrum penularan. Data resmi Satgas COVID-19 menyebutkan lebih dari 60 persen kasus tercatat di Pulau Jawa.
Banyak klaster baru COVID-19 bermunculan di daerah industri dan pusat-pusat kegiatan bisnis. Baik di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah maupun Jawa Timur. "Data dan kecenderungan tersebut menjadi alasan kuat dan masuk akal untuk memprioritaskan vaksinasi di Jawa," terangnya.
Faktor strategis lainnya yang patut digarisbawahi adalah kontribusi Jawa terhadap produk domestik bruto nasional mencapai 59 persen. Pada 2019 pertumbuhan ekonomi Jawa 5,52 persen dengan kontributor utamanya Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Kehadiran vaksin corona harus mampu menumbuhkan harapan dan mewujudkan kepastian baru. Meski nanti sudah ada vaksin, masyarakat tetap harus menjalankan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Protokol kesehatan ini harus dipatuhi oleh semua pihak, tanpa terkecuali," pungkasnya. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: