Beri Petunjuk Adanya Bandar Danai Demo Tolak Cipta Kerja, Boni Hargens: Sungguh Benar!
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengungkap hasil investigasi yang dilakukan LPI pada aksi yang menentang pengesahan UU Cipta Kerja di berbagai daerah, Kamis (8/10) lalu.
Menurutnya, pada dasarnya, ada dua kelompok yang terlibat dalam aksi tolak UU Cipta Kerja pada 8 Oktober lalu.
Dimungkinkan, dua kelompok massa ini bakal kembali terlibat dalam aksi pada Selasa (13/10) besok.
Dikutip dari Pojoksatu, Boni menyatakan, kelompok pertama adalah para buruh dan aktivis yang ideologis memperjuangkan kepentingan buruh.
Kelompok ini, jelasnya, mempersoalkan pasal-pasal yang menurut mereka berpotensi multitafsir.
“Sehingga dalam perumusan peraturan pemerintah (PP) nanti ada potensi kepentingan buruh dikorbankan.”
“Tipe ini tentu penting diterima sebagai kritik dan saran untuk evaluasi dalam konteks judicial review jika itu dinilai perlu,” tuturnya.
Sedangkan kelompok kedua, bebernya, adalah massa yang diduga dimobilisasi oknum dari partai politik oposisi.
Juga kelompok antipemerintah yang selama ini memainkan peran sebagai oposisi jalanan. Boni menyebut, kelompok kedua ini datang dari berbagai latar belakang.
Ada yang massa partai, massa ormas dan bahkan ada kelompok pengacau yang biasa dikenal sebagai kaum anarko.
Massa dari kelompok kedua inilah yang terlibat dalam aksi anarkis, perusakan fasilitas umum, termasuk menyerang petugas keamanan dari kepolisian.
“Massa tipe kedua ini yang dibayar oleh bandar politik yang bertebaran dari daerah sampai Jakarta,” ucapnya dikutip dari JPNN.com.
Kendati demikian, peraih gelar doktor filsafat politik dari Walden University, Minneapolis, Amerika Serikat ini tak menyebut identitas pihak dimaksud.
Menurutnya, pihaknya tak memiliki kewenangan dan otoritas membeberkan identitas para penyumbang dana dalam aksi menolak UU Cipta Kerja. Karena itu wilayah hukum yang menjadi yurisdiksi kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: