Isu Seluruh Pasien Meninggal Dicovidkan Rumah Sakit, Moeldoko: Jangan Munculkan Keresahan

Isu Seluruh Pasien Meninggal Dicovidkan Rumah Sakit, Moeldoko: Jangan Munculkan Keresahan

Tenaga kesehatan atau rumah sakit diminta tidak mudah memberi pernyataan pasien terinfeksi COVID-19. Di sisi lain, pemerintah memberikan skala prioritas melakukan vaksinasi pada para pekerja berusia 18-59 tahun, selain tenaga medis.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko dalam keterangannya mengatakan banyak isu yang menyebut rumah sakit memvonis COVID terhadap semua pasien yang meninggal. Tujuan rumah sakit meng-COVID-kan agar mendapatkan anggaran dari pemerintah.

Terhadap isu ini, mantan Panglima TNI ini meminta agar segera ditangani. Sehingga tidak memunculkan keresahan di masyarakat. "Jadi semua perlu didefinisikan semua kematian. Agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu," katanya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (1/10).

Ditegaskannya, sudah banyak terjadi, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan kemudian di-COVID-kan atau meninggal karena COVID-19. Padahal hasil tesnya negatif.

"Ini sudah terjadi di semua wilayah. Ada orang diperkirakan COVID terus meninggal, padahal hasil tes belum keluar. Setelah hasilnya keluar, ternyata negatif. Ini kan kasihan, ini contoh-contoh agar kita harus bisa diperbaiki," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan isu tersebut pernah terjadi wilayahnya. Karenanya, untuk mengantisipasi, dia sudah menggelar rapat dengan jajaran rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Tengah dan pihak terkait.

Dari rapat itu diputuskan, untuk menentukan atau mengekspos data kematian, mereka yang meninggal harus terverifikasi.

"Seluruh rumah sakit dimana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan meninggal karena apa? Catatan itu harus diberikan kepada kami, untuk kami verifikasi dan memberikan statemen ke luar," terangnya.

Memang dengan sistem itu, maka akan terjadi delay data soal angka kematian. Namun menurutnya, delay data itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. (gw/zul/fin)

Sumber: