Penembakan Pendeta Papua yang Diduga oleh TNI Disorot, Jokowi Didesak Fasilitasi Kedatangan Komite HAM PBB
Penembakan Pastor Yeremia Zanambani adalah kasus pembunuhan ketiga yang menargetkan pendeta di Kabupaten Intan Jaya, Papua, sejak 2004. Hal itu disampaikan oleh sebuah persekutuan gereja. Diduga pembunuhan dilakukan oleh anggota TNI, meskipun pihak TNI telah menyangkal hal itu.
Ketua Persekutuan Gereja Baptis Papua Pdt Socratez Sofyan Yoman, menuduh bahwa sebelum Yeremia, anggota TNI telah menembak mati dua pendeta lainnya, Geyimin Nirigi dan Elisa Tabuni, dalam insiden terpisah.
TNI pun dengan tegas membantah terlibat dalam ketiga pembunuhan tersebut, bahkan menuduh pemberontak pro-kemerdekaan yang ada di balik aksi pembunuhan.
“Kekejaman, kekerasan dan kebiadaban TNI terhadap pendeta adalah penghinaan terhadap kemanusiaan dan harus dikutuk,” ujar Socratez.
Lembaga hak asasi manusia telah meminta pemerintah untuk membuka penyelidikan independen untuk menjelaskan pembunuhan tersebut.
Laporan berita lokal di Papua melaporkan bahwa Pendeta Zanambani ditembak mati dalam perjalanan ke kandang babi pada hari Sabtu, pada saat bersamaan dengan operasi militer.
Pendeta Zanambani adalah kepala sekolah teologi di distrik Hitadipa di Intan Jaya dan seorang pendeta di Jemaat Imanuel Hutadipa di Gereja Kristen Injili Indonesia (GKII). Ia juga seorang penerjemah Alkitab dan pemimpin komunitas suku Moni. (rmol.id/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: