Anggaran Penanganan Covid-19 Rp695,2 triliun Sudah Terpakai Rp254 Triliun
Hingga Minggu keempat september 2020, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah mencapai Rp254 triliun dari total anggaran Rp695,2 triliun.
"Program PEN sudah terealisasi 30,9 persen, sampai dengan September ini sudah Rp254 triliun dari pagu anggaran,'' ujar Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN), Airlangga Hartato, kemarin (25/9).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini merinci, sektor kesehatan telah menyerap anggaran 31,7 persen. Sektor Jaring pengaman sosial 57 persen. Sektoral Kementerian Lembaga 19,53 persen. Lalu insentif usaha sebanyak 18,3 persen dan sektor UMKM 47,57 persen.
Dari serapan tersebut, dia berharap di akhir tahun 2020 dana PEN sudah terserap 100 persen. "Iya, diharapkan tahun 2020 sudah terserap 100 persen,'' katanya.
Dalam situasi yang penuh ketidakpastian saat ini, Indonesia terus melakukan berbagai upaya untuk menghadapi pandemi Covid-19 untuk dapat memulihkan ekonomi yang melorot akibat pandemi ini.
Senada, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara berkeyakinan realisasi dana PEN akan sampai 100 persen pada Desember 2020 nanti.
"Apakah mungkin bisa sampai 100 persen sampai Desember 2020? Jawaban saya adalah sangat mungkin. Karena memang beberapa program dibayarkan secara bulanan,” kata Suahasil.
Ia mencontohkan, program yang dimaksudnya itu meliputi program keluarga harapan (PKH) serta program sembako. Sehingga penyerapan kedua program ini selalu dilakukan setiap bulannya agar kelompok yang diberikan ini selalu mendapat pemasukan hingga akhir tahun.
Tak hanya itu, program kartu pra kerja juga diharapkan dapat meningkatkan penyerapan PEN hingga mencapai 100 persen. Sebab program ini terus dilakukan per batch hingga akhir tahun.
Sebelumnya lambatnya penyerapan Dana PEN dikritisi oleh DPR RI dan ekonom. Pengamat ekonomi meminta untuk dilakukan evaluasi. Sementara, DPR RI mendesak untuk gesit menyerap anggaran PEN.
"Kami pesimis ini bisa terserap semua, paling tidak Rp200-300 triliun," ujar anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Marsiman Saragih.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, penyerapan dana PEN cenderung lambat. "Saya melihat penyerapan PEN ini cukup lambat. Apalagi kalau kita lihat per poin, anggaran PEN ada gap antara satu pos bantuan dengan yang lain," tukasnya. (din/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: