Cleaning Service Dicurigai Terkait Kebakaran Kejagung, Infonya Punya Rekening Rp100 Juta Lebih

Cleaning Service Dicurigai Terkait Kebakaran Kejagung, Infonya Punya Rekening Rp100 Juta Lebih

Terkait pendampingan, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejagung Fadil Zumhana membenarkannya. Dikatakannya, pihaknya memang mendampingi cleaning service tersebut saat pemeriksaan saksi. Dikatakan Fadil cleaning service tersebut bernama Joko.

"(Ada) 131 saksi kami kerahkan seluruhnya, siapa pun yang diminta penyelidik Mabes Polri, kami izinkan dan kami dukung. Bahkan kami dampingi di sana supaya yang bersangkutan, sampai cleaning service-nya kami dampingi, supaya yang bersangkutan memberikan keterangan yang terang dan jujur," kata Fadil.

Terkait isu Joko memiliki rekening Rp100 juta, dikatakan Fadil, pihaknya juga akan melakukan pengusutan asal uang tersebut.

"Itu ada akses ke lantai 6. Ketika proses penyelidikan itu ada dilaporkan kepada jaksa yang saya tunjuk, tapi ini dalam proses penyidikan kita dalami itu uang apa dan dari mana. Nanti itu akan kami bongkar. Karena kemarin proses penyelidikan, belum pro justitia, ketika proses penyidikan ini kami minta dari penyidik mengungkap itu dari mana uangnya," ungkapnya.

Fadil menyebut Joko sudah berkali-kali diperiksa. Bahkan dia diperiksa dengan alat pendeteksi kebohongan (lie detector).

"Perlu kami laporkan di sini, Joko ini memang bolak-balik, bahkan dilakukan pemeriksaan lie detector supaya terungkap apa sesungguhnya yang diketahui dan dilakukan oleh yang bersangkutan," ujarnya.

Fadli mengatakan tidak akan ada yang ditutup-tutupi dalam pengungkapan kasus ini.

"Bahwa tentang peran-peran yang lain, kalaupun ada nanti, kami tidak akan menutup-nutupi. Kami akan bongkar siapa pun pelakunya, baik internal, kontraktor, atau siapa pun yang terlibat di sini. Percayalah kepada kami, Pak, kami akan membongkar kasus ini," tegasnya.

Di sisi lain, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Ferdy Sambo mengatakan tim penyidik gabungan Polri mendatangkan sejumlah ahli dari beberapa universitas ternama.

"Enam orang ahli terdiri dari ahli Puslabfor, ahli kebakaran dari IPB (Institut Pertanian Bogor) dan UI (Universitas Indonesia), ahli hukum pidana dari UI, Usakti (Universitas Trisakti) dan UMJ (Universitas Muhammadiyah Jakarta)," katanya.

Penyidik pun masih secara maraton memeriksa saksi-saksi. Pada hari ini, penyidik memeriksa tujuh saksi dalam kasus itu. "Tujuh orang saksi terdiri dari pihak swasta, pekerja, cleaning service, ASN, dan Jaksa di Kejaksaan Agung," ucap Sambo.

Ditambahkan Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Awi Setiyono dalam penyidikan kasus ini, penyidik Polri hingga saat ini telah memeriksa 50 saksi termasuk enam ahli pada rentang 21-24 September 2020.

"Penyidik juga berkoordinasi dengan pabrik pembuat lift di gedung utama yakni PT Mitsubishi Electric," katanya.

Diketahui kebakaran yang menghanguskan Gedung Utama Kejagung terjadi pada Sabtu (22/8) malam. Api diduga berasak dari lantai 6 ruang rapat biro kepegawaian lalu menjalar ke ruangan serta lantai lain.

Ada sejumlah faktor juga yang mempercepat kebakaran. Salah satunya adalah ditemukan cairan minyak yang mengandung senyawa hidrokarbon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: