Positif Covid-19 saat Diswab Sebelum Rapat dengan Presiden Jokowi, Ketua KPU Diisolasi Mandiri
Penularan secara langsung adalah melalui droplet atau percikan-percikan halus yang dibatukkan seseorang ketika batuk, bersin atau saat berbicara dalam jarak 1-2 meter.
Kemudian, mekanisme penularan COVID-19 tidak langsung melalui tangan yang terkontaminasi setelah menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi Corona.
"Ini perlu terus diingatkan kepada masyarakat. Jika tangan sudah menyentuh barang yang terkontaminasi, kemudian menyentuh area wajah, hidung, mulut atau mata, tanpa mencuci tangan lebih dulu, mala virus masuk dan terhirup ke dalam saluran napas. Selanjutnya masuk dalam tubuh," jelas Agus.
Mekanisme penularan COVID-19 lainnya adalah melalui airbone alias udara sepertu yang disampaikan WHO (World Health Organization). "Penularan lewat udara ini disinyalir terjadi paling banyak di lingkungan rumah sakit. Yaitu pada tindakan-tindakan prosedur yang menimbulkan aerosol atau microdroplet," terangnya.
Penularan melalui udara dapat terjadi dalam radius hingga 60 meter. Selain penularan udara dapat terjadi di lingkungan rumah sakit, penularan melalui udara juga bisa terjadi di tengah populasi penduduk. Terutama pada area tertutup yang tidak memiliki ventilasi udara yang baik.
"Misalnya ruang perkantoran, restoran atau rumah makan atau ruang-ruang pertemuan kecil. Itu semua memiliki potensi apabila ruangan tertutup. Terlebih, tidak ada ventilasi yang baik. Kemudian kerumunan padat. Sehingga potensial terjadi penyebaran lewat udara. Itu dimungkinkan. Beberapa laporan kasus seperti itu sudah ada," pungkasnya. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: