Kasus Positif Covid-19 Sentuh 232.620 Orang, Mayoritas Usia 19-45 Tahun
Penambahan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia, terus terjadi. Hingga Kamis (17/9), total tercatat ada 232.628 positif, 166.686 sembuh dan 9.222 orang meninggal dunia.
DKI Jakarta masih paling tinggi dengan 1.113 kasus. Disusul Jawa Barat dengan 353 kasus. Mayoritas pasien Corona didominasi usia produktif.
"Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia didominasi usia 19-45 tahun. Ini adalah usia produktif. Penting untuk menjaga stamina tubuh. Tidak lengah saat berkegiatan di luar rumah. Yang terpenting selalu menjaga anggota keluarga. Terutama yang risiko rentan agar tidak tertular," kata Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito di BNPB, Jakarta, Kamis (17/9).
Sebagai kelompok usia dengan mobilitas tinggi, usia ini berpotensi besar menjadi pembawa virus kepada keluarganya dan kelompok usia rentan. Wiku juga menjelaskan 80 persen kasus positif Corona berada di kelompok usia di atas 45 tahun.
"Kelompok usia ini diharapkan tidak berkegiatan di luar rumah. Jika terpaksa ke luar rumah, dipastikan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Hindari penggunaan transportasi umum untuk mencegah penularan," imbuhnya.
Selain itu, Satgas COVID-19 menyebut ada 11 kabupaten/kota di Indonesia dengan kasus aktif di atas 1.000 kasus per 13 September 2020 (selengkapnya lihat grafis, Red). "Masih ada 11 kabupaten/kota dengan kasus aktif lebih dari 1.000. Ini harus jadi perhatian bersama," ucapnya.
Ke-11 daerah tersebut memiliki jumlah penduduk yang padat. Kasus aktif di 11 kabupaten/kota ini menyumbang 26 persen dari total kasus aktif nasional. "Jadi, apabila pada 11 kota ini proses penyembuhannya maksimal, jumlah kasus aktif ini akan turun," terangnya. Masyarakat yang tinggal di 11 daerah ini harus disiplin menjalankan protokol kesehatan pada semua sektor.
Sementara itu, koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI Tugas Ratmono menegaskan mengatakan kapasitas ruangan di RS tersebut masih cukup menampung pasien COVID-19.
"Di tower 6 dan 7 kurang lebih 3.100 lebih. Kalau per kamar dihitung persis itu bisa 3.500. Tetapi yang bisa digunakan untuk pasien 3.100 sekian. Di tower 5 kita punya 1.540. Lalu di tower 4 ada 1.526. Artinya ini masih cukup untuk pasien. Baik yang membutuhkan perawatan maupun isolasi mandiri," tegas Tugas di BNPB, Jakarta, Kamis (17/9).
Terkait jumlah pasien, lanjut Tugas, pada 16 September 2020 lalu, sudah ada sekitar 271 pasien yang masuk ke tower 6 dan 7. Sementara 149 pasien di tower 5.
"Intinya yang paling penting adalah bukan angka. Tetapi bagaimana bisa tertampung. Inilah upaya kita bersama, harus lakukan antisipasi ke depan," paparnya. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: