Syekh Ali Jaber Minta Kasusnya Jangan Dikaitkan dengan Politik, Moeldoko: Bukan Kriminalisasi Ulama

Syekh Ali Jaber Minta Kasusnya Jangan Dikaitkan dengan Politik, Moeldoko: Bukan Kriminalisasi Ulama

Insiden penusukan terhadap Syekh Ali Jaber saat memberikan tausyiah di Masjid Falahudin Bandarlampung, Minggu (13/9), akan diusut tuntas.

Penegasan itu disampaikan Kepala Staf Keperesidenan Moeldoko usai menjenguk Syekh Ali Jaber di kediamannya kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (15/9) kemarin.

"Pemerintah mengecam keras aksi penusukan dan tindak kekerasan terhadap ulama. Pemerintah meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Ini bukan kriminalisasi ulama, Syekh Ali Jaber adalah korban," ucap Moeldoko dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/9).

Saat menjenguk Syaekh Ali Jaber, Moeldoko yang didampingi Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardhani memastikan aparat keamanan bekerja keras untuk mengungkap dan menuntaskan kasus ini secara transparan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Dalam pertemuan itu, Syekh Ali Jaber berterima kasih atas kunjungan  Moeldoko dan menjelaskan saat ini kondisinya telah membaik. "Saya percaya kepolisian akan mengusut tuntas masalah ini. Tolong jangan kaitkan insiden ini dengan unsur-unsur politik," pinta Syekh Ali.

Syekh Ali Jaber berpesan kepada umat Islam agar tidak mudah terpancing dan diadu domba. Ia meminta agar masyarakat memberikan kepercayaan kepada pemerintah.

"Jangan ada umat Islam yang mau diadu domba karena kejadian ini," demikian Syekh Ali Jaber menutup.

Peristiwa penusukan yang dialami Syekh Ali Jaber terjadi saat mengisi sebuah acara di Bandarlampung, Minggu sore (13/9) sekitar pukul 16.30 WIB. Syekh Ali Jaber mendapat luka di lengannya karena serangan senjata tajam tersebut.

Penusukan terjadi ketika Ali tengah mengisi acara ceramah di Masjid Afaludin Tamin Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: