Satuan Tugas Covid-19 Tumpang Tindih, Perintah Jokowi ke Luhut Disebut Tanda Mulai Putus Asa
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut perintah penanganan pandemi Covid-19 yang dititahkan Presiden Joko Widodo kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kesan keputusasaan dari pemerintah.
"Presiden terlihat benar kehilangan kesabaran dan ini menandai keputusasaan dari upaya penanganan pandemi," katanya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/9).
Dalam perintahnya, Jokowi meminta Luhut mengatasi pandemi Covid-19 di 9 wilayah selama dua pekan.
Hal ini juga akan menimbulkan masalah baru, yakni tumpang tindih kebijakan penanganan wabah yang telah menyerang sektor ekonomi dan kesehatan ini.
"Satuan tugas yang tumpang tindih hanya akan menambah kerumitan koordinasi dan saling adu legitimasi," lanjut Dedi.
Potensi konflik birokrasi juga sangat terbuka bila penanganan tidak dijalankan satu pintu. Ujungnya, penanganan Covid-19 tidak produktif.
"Perintah presiden jelas berpotensi menghadirkan konflik birokrasi, dan akhirnya tidak produktif. Presiden memerlukan konsistensi untuk mendapat hasil penanganan yang signifikan. Tanpa itu, kebijakan penanganan pandemi akan terseok-seok," pungkas Dedi. (rmol.id/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: