Franco Morbidelli Juara di San Marino, Valentino Rossi: Dia Melesat Cepat Seperti Peluru
Valentino Rossi tak menyangka kecepatan motor Franco Morbidelli melesat seperti peluru saat insiden MotoGP Austria.
Pembalap Petronas Yamaha itu memang tampil mengesankan hingga harus bertabrakan dengaan Johann Zarco pada pertengahan Agustus lalu. "Dia melesat cepat seperti peluru, suara sepeda motornya seperti helikopter. Sungguh mengagetkan," kata Rossi.
Kesalahan Morbidelli akhirnya terbayar di San Marino, Minggu (13/9) malam. Mantan anak didik Valentino Rossi membuat sang mentornya terhenyak.
Ya, Morbidelli bisa memenangi balapan dengan total waktu 42 menit 2,272 detik. Sementara sang guru terjungkal dari posisi ketiga usai disalip rider Suzuki Ecstar, Joan Mir. Sementara posisi kedua menjadi milik pembalap Pramac Ducati, Francesco Bagnaia.
Siang itu, Misano kembali menjadi milik Italia. Dua bendera Italia berkibar mengiringi penyerahan piala kepada Morbidelli dan Bagnaia. "Hanya sedikit lagi, akhirnya saya gagal menembus podium hari ini," ujar Rossi kepada Speedweek.
Sempat berada di posisi kedua, Francesco Bagnaia menyikat kedudukan. Nasib kurang mujur lagi-lagi menimpa Valentino Rossi. The Doctor-julukan Rossi- kembali kecewa. Setelah turun ke posisi keempat usai disalip Joan Mir di lap terakhir.
Sejak awal, Morbidelli telah melakukan start dengan bagus. Ia melesat dengan cepat meninggalkan tiga pembalap Yamaha laimnya seperti Maverick Vinales, Fabio Quartararo, dan Rossi.
Sejak lap pertama, murid dan guru saling beradu cepat. Posisi saat memasuki lap ke-11 dari total 27 lap menjadi panggung Morbidelli dan Rossi.
Namun, konsistensi Rossi mulai diuji pada Lap ke-17. Pembalap Yamaha Energy itu memang terlihat kesulitan menjaga kecepatan. Di belakangnya, Rins dan Bagnaia kian rapat menempel posisi sang senior.
Butuh waktu 10 Lap atau lap 27 bagi Joan Mir menyalip dan menekan Rossi. Pada akhirnya, Morbidelli melintasi garis finis paling pertama. Itu merupakan kemenangan pertama rider 25 tahun itu di kelas MotoGP, sejak berkecimpung pada 2018.
Buat Franco Morbidelli, hasil itu melengkapi, sekaligus menjadi upgrade, keberhasilannya sebelum ini usai meraih podiumnya yang perdana di kelas MotoGP lewat finis kedua di Brno lalu. "Saya kewalahan dalam balap tadi. Tapi akhirnya saya bisa mengatasinya," ujarnya saat diwawancarai Motogp.com
Kemenangan alumni Akademi VR46 itu mengubah peta pemenang semakin sulit ditebak. Dari enam seri balapan, mereka sudah menghadirkan lima pemenang berbeda. Ya, dari lima pemenang tersebut, empat di antaranya baru musim ini naik podium teratas MotoGP. (fin/zul/tgr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: