Pemerintah Gelontorkan Dana Fasilitas Penanaman Modal Rp203,8 Miliar

Pemerintah Gelontorkan Dana Fasilitas Penanaman Modal Rp203,8 Miliar

Sebagai upaya untuk kembali menggeliatkan investasi di Tanah Air, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp203,8 miliar untuk dana fasilitas penanaman modal. Dana ini masuk pos Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik untuk transfer ke daerah anggaran 2021.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, anggaran itu untuk mendukung kegiatan pemantauan dan pengawasan pada 10.382 proyek, serta pelaksanaan 4.106 bimbingan teknis atau sosialisasi bagi 111 ribu peserta.

"Dana Fasilitasi Penanaman Modal karena investasi menjadi kunci utama pemulihan ekonomi nasional dan pembangunan kita ke depan,” ujarnya di Jakarta, kemarin (9/9).

Lebih jauh bendahara negara mengungkapkan, ada program baru dalam Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), salah satunya adalah dana pelayanan perlindungan perempuan dan anak, yang dianggarkan sebesar Rp101,7 miliar di 2021.

Selanjutnya, kata dia, ada dana pelayanan ketahanan pangan dan pertanian, yang dianggarkan sebesar Rp204,1 miliar. Dana ketahanan pangan ini juga juga untuk mendukung kegiatan penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan bagi kelompok masyarakat yang melakukan program pekarangan pangan lestari.

"Kebijakan TKDD kita adalah pemulihan ekonomi, sesuai dengan prioritas nasional yaitu dengan memberikan aksesibilitas dan konektivitas kawasan dan insentif daerah di dalam rangka menarik investasi dan memperbaiki sisi pelayanan investasi dan dukungan UMKM," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, iklim investasi di Indonesia semakin berkualitas karena tercermin dari investasi di Jawa dengan luar Jawa sudah hampir sama.

"Luar Jawa itu 48,1 persen atau Rp193, 7 triliun dan Jawa 51,9 persen atau Rp208,9 triliun. Ini artinya investasi di wilayah Jawa dan di luar Jawa sudah hampir seimbang" katanya dalam video daring, kemarin (9/9).

Dijelaskan, investasi di luar Jawa bisa berkembang lantaran pembangunan infrastruktur yang dibangun dalam lima tahun belakangan, sehingga para investor menjadi tertarik menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Dampak pembangunan infrastruktur membuat investor mulai tertarik melakukan investasi di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan Maluku sehingga menciptakan kawasan investasi baru," ujarnya.

Karenanya dia optimis target realisasi investasi sebesar Rp817,2 triliun dapat dicapai tahun ini. Diketahui, pada semester I, realisasi investasi mencapai Rp402, 6 triliun atau sebesar 49,3 persen. (din/zul/fin)

Sumber: