Masalah Kesehatan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mundur

Masalah Kesehatan, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Mundur

Shinzo Abe secara resmi mengumumkan mundur sebagai Perdana Menteri Jepang. Dalam pernyataan resminya, Abe juga meminta maaf kepada rakyat Jepang tidak bisa menjalankan tugasnya hingga akhir.

Abe memutuskan mundur dari Perdana Menteri karena masalah kesehatan. Abe diketahui telah melawan penyakit olitis ulserativa selama bertahun-tahun.

Dalam dua bulan terakhir, Abe diketahui sudah lebih dari empat kali menjalani perawatan. Pria 65 tahun khawatir kondisi fisiknya akan mempengaruhinya dalam mengambil keputusan.

"Saya memutuskan untuk mundur dari jabatan perdana menteri. Keputusan ini diambil karena saya ingin menghindari masalah pada pemerintah karena kondisi kesehatan kronis yang memburuk," ujar Abe, dalam siaran televisi NHK, Jumat (28/8) kemarin.

"Saya dengan tulus meminta maaf kepada masyarakat Jepang karena telah meninggalkan jabatan saya dengan sisa satu tahun masa jabatan saya, dan di tengah kesengsaraan wabah virus corona," lanjutnya.

Lantas, Pengunduran diri Abe yang tiba-tiba membuka berbagai kemungkinan untuk pengganti dirinya. Ketika ditanya siapa penggantinya, Abe menolak untuk menjawab.

Untuk di partainya sendiri, kemungkinan adalah wakil perdana menteri Taro Aso yang juga menjabat sebagai menteri keuangan atau sekretaris kabinet Yoshihide Suga.

Setelah terpilih ketua partai baru, berikutnya akan mengonfirmasi penerus Abe untuk menjabat perdana menteri sampai periode berakhir.

"Semua yang disebutkan sangat menjanjikan, tetapi saya tidak akan menyebutkan nama. Saya pernah bekerja sama dengan mereka dan mereka akan bersaing dalam hal kebijakan," tegas Abe.

Abe sebelumnya melakukan pertemuan dengan para pimpin partai Liberal Demokrat (LDP). Sampai saat ini LDP belum menentukan ketua yang nantinya akan menjabat sebagai perdana menteri.

Abe pertama kali menjadi perdana menteri pada 2006 pada usia 52 - termuda di Jepang pascaperang. Tetapi dia mundur setelah sekitar satu tahun karena dia mulai menderita gejala yang parah.

Abe kembali pada Desember 2012 dan memimpin pemerintahan keduanya. Kondisinya tampaknya stabil, berkat pengobatan baru yang menekan peradangan. Masa jabatan Abe mencapai tujuh tahun delapan bulan.

Namun sumber mengatakan kelainan ditemukan saat Abe menjalani pemeriksaan pada Juni lalu. Mereka mengatakan tes di Rumah Sakit Universitas Keio pada 17 Agustus menemukan bahwa kondisinya memburuk.

Sumber tersebut mengatakan, pemeriksaan lanjutan satu minggu kemudian menunjukkan bahwa gejalanya mereda dengan penggunaan obat. Tetapi, dokter mengatakan Abe perlu melanjutkan pengobatan selama tahun mendatang.

Sumber: