Dibayar saat Iklankan RUU Cipta Kerja, Boris Bokir Tak Mau Kembalikan Honornya

Dibayar saat Iklankan RUU Cipta Kerja, Boris Bokir Tak Mau Kembalikan Honornya

Ramainya kabar pemerintah membayar para artis untuk kampanye RUU Cipta Kerja awalnya mencuat saat akun Twitter @Kalambukankemal memuat daftar puluhan publik figur baik itu penyanyi, presenter, Youtube, komika, juga pesepakbola mengunggah postingan #IndonesiaButuhKerja.

Tercatat ada 22 nama artis yang menurutnya telah mengunggah hal tersebut.

Salah satunya penyanyi Ardhito Pramono yang kemudian mengembalikan uang senilai Rp10 juta setelah mengiklankan RUU Cipta Kerja yang lagi ramai penolakan lantaran tidak propekerja ini.

Ardhito mengungkapkan atas ketidaktahuannya dirinya dan minta maaf. 

“Atas permintaan maaf ini, hari ini saya sudah meminta publicist saya untuk mengembalikan pembayaran yang saya terima dari memposting tagar #IndonesiaButuhKerja,” tegasnya.

Namun, sikap berbeda ditunjukkan komika dan aktor Boris Bokir yang juga menjadi salah satu artis yang ikut disorot lantaran mengiklankan RUU Cipta Kerja, beberapa waktu lalu.

Tidak seperti beberapa publik figur lainnya yang mengembalikan uang dari endorse itu, Boris mengaku ogah melakukannya.

Menurutnya, itu adalah imbalan dari kerja. Hal itu ditegaskannya di Podcast Deddy Corbuzier, Selasa (25/8) dikutip dari Pojoksatu.

“Memang dibayar. Itu mah terserah dia (yang balikan duit). Enggaklah (dia enggak balikin duit). Kita kan kerja. Ngapain gua balikkin, kerja,” jelasnya.

Pemilik nama lengkap Boris Thompson Manullang mengaku dicap buzzer pemerintah saat dirinya dan komika Rigen menayangkan video dengan hastag #IndonesiaButuhKerja.
 
“Saya kemarin ada di RUU Cipta Kerja. Pasti (dianggap buzzer). Apa yang salah dengan video saya kalau Om Dedy lihat videonya. Kita sama Rigen mendukung RUU Cipta Kerja asalkan demi kebaikan kita semua, kata Rigen. Terus saya nambahin, ini masih RUU silakan diajukan aspirasinya, apabila ada yang merasa dirugikan agar jadi win-win solution, win-win itu everyboby happy tidak satu orang yang happy,” bebernya.

Boris mengaku saat mengiklan itu, dia tahu beberapa poin yang kontroversi. 

“Isinya, poin-poin beberapa yang saya tahu yang enggak setuju tapi masih RUU,” ujarnya.

Pemeran dalam film Guru-Guru Gokil ini memiliki pandangan bahwa pemerintah ingin menjadikan viral tagar #Indonesiabutuhkerja layaknya kasus mobil Tesla terbaru, Cybertruck milik Elon Musk yang diklaim menggunakan kaca antipecah (shatter-proof window), ternyata retak saat kena hantaman bola metal yang dilemparkan desainer Franz von Holzhausen saat uji coba via livestreaming. Kasus ini viral, namun banyak yang beli mobil Tesla tersebut.

“Mungkin juga RUU Cipta Kerja dari situ juga hastag #Indonesiabutuhkerja diributin jadi orang tahu, jadi baca, apa sih yang diributkan poinnya, oh yang (dari RUU itu) yang dihilangkan cuti hamil, oh adanya eksploitasi pekerja. Brengseknya side up-nya memakai kami-kami ini,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: