Resesi Semakin Mengancam, Realisasi Belanja Pemerintah Harus Dipercepat
Dia memastikan perekonomian yang lebih lambat karena adanya pandemi COVID-19 akan berdampak pada penambahan tiga sampai lima juta penduduk miskin baru. Hal ini juga bisa memberikan persoalan sosial baru.
"Bukan hanya pertumbuhan mengarah ke minus 1 atau 1,5 persen, 0,5 persen. Tetapi bagaimana menekan jumlah pengangguran dan kemiskinan. Pengeluaran pemerintah ditargetkan kepada kelompok rentan," imbuhnya.
Karena itu, lanjutnya, percepatan realisasi belanja yang termasuk dalam program pemulihan ekonomi hingga 2021, diharapkan dapat menjaga kualitas hidup masyarakat miskin. "Ada strategi pemerintah untuk memperkuat konsumsi pada triwulan III dan IV dengan optimalisasi belanja agar perekonomian pada akhir 2020 tidak masuk ke resesi," ucapnya.
Strategi itu antara lain mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui percepatan penyaluran dan ketepatan sasaran dari belanja bantuan sosial yang terus diperbaiki prosedurnya.
Kemudian, mempercepat pelaksanaan regulasi dan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada program baru dalam PEN. "Terutama yang tidak didukung data valid, agar belanja existing dapat menjadi lebih implementatif," tuturnya.
Selain itu, mendorong belanja pemerintah melalui percepatan belanja pegawai, belanja barang maupun belanja modal. Khususnya yang masih sulit dieksekusi melalui realokasi. Juga relaksasi pengadaan barang dan jasa. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: