Hadiri Deklarasi KAMI, Dubes Palestina Bisa Saja Diusir dari Indonesia

Hadiri Deklarasi KAMI, Dubes Palestina Bisa Saja Diusir dari Indonesia

"Walaupun sudah diklarifikasi, dalam nalar berpikir saya, masak iya sih, sebesar institusi kedutaan besar tidak memahami tidak memiliki intelijen, tidak memiliki protokoler untuk menghadiri acara-acara tertentu," kata Karding.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpendapat, bahwa insiden kedatangan Dubes Palestina di acara KAMI tersebut tidak dapat selesai meski sudah diklarifikasi ke publik.

"Otoritas Indonesia harus memanggil Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun untuk dimintai keterangan dan klarifikasi secara langsung," ujarnya.

Menurut Karding, tidak menutup kemungkinan adanya unsur kesengajaan terkait hal tersebut. Dia meminta Palestina untuk memulangkan Duta Besar Zuhair Al-Shun dan mengganti dengan sosok yang lebih berhati-hati dan profesional dalam bersikap di Indonesia ini.

"Jangan lupa bahwa pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Jokowi itu selalu memberi support moral, logistik, dan juga dukungan politik untuk kemerdekaan Palestina, itu yang mestinya harus dipahami oleh Pak Dubes," terangnya.

Kehadiran Dubes Zuhair dalam deklarasi KAMI ramai diperbincangkan di media sosial Twitter. Disebutkan kedatangan Zuhair atas undangan dari Din Syamsuddin, pada Selasa (18/8) kemarin.

Kehadirannya terlihat dari foto yang diunggah oleh warganet. Salah satunya oleh Adhie Massardi lewat akunnya, @AdhieMassardi.

Beberapa tokoh publik hadir dan membacakan Jati Diri dan Maklumat KAMI sebagai rangakaian deklarasi tersebut. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya Achmad Yani, Rocky Gerung, Din Syamsuddin, Gatot Nurmantyo, Rochmad Wahab, Meutia Farida Hatta, MS Kaban.

Kemudian hadir pula, Said Didu, Refly Harun, Ichsanuddin Noorsy, Lieus Sungkharisma, dan Jumhur Hidayat, Abdullah Hehamahua, hingga Amien Rais. (der/zul/fin)

Sumber: