Gunung Nuh
Maka Pak Nuh itu komplet. Ulama yang teknokrat. Dan teknokrat yang ulama.
Ketika menjadi rektor ITS keteknokratannya sangat terlihat. Itulah sebabnya beliau langsung diangkat menjadi menteri Kominfo. Lalu ke portofilio yang lebih besar: Mendiknas.
Dan setelah itu pun tetap menonjol keteknokratannya. Yakni ketika diserahi memimpin rumah sakit Islam di Surabaya. Yang lantas diikuti dengan berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama di sebelahnya. Lengkap dengan fakultas kedokteran. Maka inilah fakultas kedokteran swasta satu-satunya di Jatim yang punya teaching hospital sendiri.
Maka tidak heran kalau banyak yang menghendaki orang seperti Pak Nuh bisa menjadi ketua umum PB NU. Mumpung NU lagi mau muktamar. Beliau bisa dipilih untuk menggantikan Dr KH Said Aqil Siradj. Yang sudah menjabat dua periode.
"Saya ini pakai kopiah hitam saja jarang," komentar Pak Nuh. Lantas tersenyum. "Apalagi kopiah putih. Apalagi sorban," katanya. Terus merendah.
Memang sudah banyak yang lupa: padi itu kian merunduk ketika kian berisi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: