Man City v Lyon, Insiden Etihad Tetap Membekas

Man City v Lyon, Insiden Etihad Tetap Membekas

Manchester City masih menjadi favorit dalam perebutan tiket semifinal Liga Champions di Estadio Jose Alvalade, dini hari nanti. Tetapi, sejarah duel kedua klub dan sepak terjang Les Gones mestinya membuat The Citizens menghormati sang lawan.

Musim lalu, wakil Prancis itu menjadi klub yang paling menyulitkan pasukan Pep Guardiola. Dalam dua pertemuan kedua klub di fase grup Liga Champions, Lyon mampu meraih satu kemenangan dan sekali imbang.

Kemenangan klub berjuluk The Kids itu bahkan mereka raih di Etihad Stadium, stadion yang sejak kedatangan Pep Guardiola seperti neraka bagi klub manapun yang bertamu. Saat itu, Lyon menang 2-1 atas The Citizens.

Perjalanan mereka menuju babak delapan besar juga jelas menjadi bukti sahih bahwa mereka memang tidak bisa diremehkan. Meski kompetisi Ligue 1 sudah berakhir sejak April, anak asuh Rudi Garcia ini mampu membuat Juventus menangis di Turin dengan keunggulan gol tandang.

"Musim lalu, kami kalah lalu meraih hasil imbang. Kami tidak bisa mengalahkan mereka, itulah faktanya. Rudi Garcia sangat memahami timnya. Saya tahu kualitas pelatih ini, yang telah melatih di beberapa negara," warning Pep dikutip dari Goal.

Mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munchen itu mengaku sudah mempelajari kekuatan Lyon bersama tim pemantau Manchester Biru. Dan yang bisa mereka simpulkan adalah Lyon harus diwaspadai jika ingin kembali lolos semifinal seperti 10 tahun lalu.

Kendati demikian, Pep yang kembali mengandalkan Gabriel Jesus dan Raheem Sterling memastikan ambisi mereka ke Portugal adalah meraih gelar. "Semua tim berpikiran yang sama. Kenapa kami harus berbeda dengan yang lain? Lyon pun berada di sana (punya peluang juara)," tegasnya.

Ilkay Gundogan juga mengingatkan ancaman serius Lyon setelah menyaksikan penampilan mereka melawan Juventus di babak 16 besar. Menurut pemain 29 tahun itu, Juventus juga adalah favorit namun Lyon bisa mengeliminasi mereka.

"Lyon akan sangat termotivasi. Tidak masalah bagi kami bahwa semua orang mengatakan kami adalah favorit, Juventus juga favorit besar, tetapi Lyon menunjukkan apa yang mereka mampu lakukan dalam dua pertandingan," jelasnya di situs resmi Manchester City.

Makanya, pemain Jerman itu berharap mereka fokus dan mendapat keberuntungan di Lisbon, dini hari nanti. "Anda juga butuh sedikit keberuntungan untuk itu - keberuntungan itu yang tidak kami miliki musim lalu melawan Spurs (kalah di delapan besar), misalnya," ujarnya.

"Tidak ada ruang untuk kesalahan. Kami harus berhati-hati. Saya pikir sudah dibuktikan di masa lalu bahwa kami siap untuk menghadapi pertandingan seperti ini dan akan mencoba lagi. Mungkin kami butuh sedikit keberuntungan," lanjutnya.

Sementara itu, Kyle Walker menegaskan City perlu terus melaju dan memenangkan Liga Champions untuk mencapai level baru. "Ini akan menjadi laga yang sulit. Tetapi, tim akan bermain dengan caranya serta filosofi kami, akan mendukung kami ke final," tegas pemain berusia 30 tahun itu.

Di pihak Lyon, sukses menyingkirkan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan memberi mereka kepercayaan diri tinggi. "City adalah klub yang sangat besar, tetapi kami memiliki peluang. Saya tidak akan mengatakan kami underdog. Jika kami ada di sini, itu karena kami termasuk di antara delapan tim teratas di Eropa," kata penyerang Lyon, Karl Toko Ekambi di situs resmi UEFA.

Hal senada dilontarkan sang pelatih, Rudi Garcia. Meski begitu, Garcia mengakui bahwa City tetap akan jadi favorit. "Bahaya bisa datang dari mana saja tetapi sekali lagi, dalam sebuah pertandingan, kami benar-benar harus percaya pada peluang kami. Kami harus berani, bertahan dengan baik dan melakukan segalanya untuk mencetak gol," ujar eks pelatih AS Roma tersebut di situs Lyon.

Sumber: