Mas Menteri, Sudjiwo Tedjo Usul Kemendikbud Dibubarkan Saja, Ijazahnya Juga Dibakar

Mas Menteri, Sudjiwo Tedjo Usul Kemendikbud Dibubarkan Saja, Ijazahnya Juga Dibakar

Pernyataan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang menyatakan sekolah negeri harus diperuntukkan bagi siswa dengan tingkat ekonomi rendah ditanggapi budayawan, Sudjiwo Tedjo.

Menteri Nadiem Makarim ditantang Sudjiwo Tedjo untuk membubarkan Kemendikbud. Ia mengaku sedang merintis kampus yang program pertemanya adalah bekerja. Yang tidak bisa mendapatkan uang langsung dikeluarkan alias DO.

“Usul Pak Menteri, gmn kalau kemendikbud dibubarkan saja. Saya sedang merintis sekolah/kampus di suatu kota, yg program pertamanya bekerja, yg tidak bisa ngasilin duit kami DO, dan program pertama saat lulus adalah membakar ijazah,” kata Sudjiwo Tedjo melalui akun Twitter-nya.

Di kampus itu, kata Sudjiwo Tedjo, program pertama setelah lulus adalah membakar ijazah. “Jk emang hebat, mrk harus bisa hidup tanpa ijazah,” Sudjiwo Tedjo.

Menurut Sudjiwo Tedjo, mengatakan bahwa pisau tak bisa diukur dari kemampuannya mengiris karena zaman sudah berkembang, sama dengan mengatakan bahwa orang Jawa tak bisa diukur dari kemampuannya berbahasa Jawa dan membaca Hanacaraka karena zaman sudah berkembang.

“Jepang, Korea dll sampai China dan India kurang berkembang gmn, teknologi luar angkasanya berkembang pesat, tapi bahasa dan hurufnya masih bertahan. Knp? Krn mereka tetap ingin eksis sbg bangsa. Jika ingin suku/bangsa lenyap, lenyapkan huruf dan bahasanya. Jawa masih eksis?” kata Sudjiwo Tedjo, Kamis (30/7).

“Bila suku/bangsa adalah rumah, maka bahasa dan hurufnya adalah pondasi. Pada bahasa dan huruf itulah terkandung akar falsafah seluruh sendi kehidupan suatu suku/bangsa,” tandas Sudjiwo Tedjo. (one/pojoksatu/zul)

 

Sumber: