Soal Ajakan PKS Jadi Lawan Gibran-Teguh, Achmad Purnomo: Tidak Usah Berandai-andai Dulu

Soal Ajakan PKS Jadi Lawan Gibran-Teguh, Achmad Purnomo: Tidak Usah Berandai-andai Dulu

Pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso harus lebih kerja keras untuk memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) Solo Desember mendatang. Pasalnya, mereka kehilangan sosok penting yang sudah dikenal luas di percaturan politik Kota Solo, Achmad Purnomo.

Achmad Purnomo, yang saat ini menjabat wakil wali kota solo, memilih mundur dari penasihat tim pemenangan putra sulung Presiden Joko Widodo itu. "Setelah dikarantina (melakukan isolasi Covid-19) saya merenung, mikir-mikir. Saya kirim surat atau semacam pemberitahuan ke Pak Rudy (Ketua DPC PDIP Solo) lewat WA, kalau saya tidak bersedia jadi apapun (di timses)," ujar Purnomo saat dihubungi wartawan, Senin (27/7) lalu.

Dia beralasan, maksud penguduran dirinya dari timses Gibran-Teguh, karena ingin istirahat dari dunia politik, dan enggan terlibat di Pilkada tahun ini. Apalagi, lanjut Purnomo, dia telah menerima tanggapan atas sikapnya tersebut dari Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Bahkan dia juga mengaku telah menyampaikan hal yang sama kepada Teguh, pasangan Gibran. "Sudah ada respons, Pak Rudy enggak apa-apa, yang penting jaga kesehatan, kalau Pak Teguh nyuwun pangestune (minta restu kepada Purnomo)," tuturnya.

Purnomo meyakini tim pemenangan Gibran-Teguh akan memenangkan pertarungan Pilkada di Kota Solo. Karenanya, Purnomo beranggapan jika ikut terlibat di dalam timses malah menjadi beban tim.

"Toh tanpa saya, Gibran pasti menang, nanti malah ngewuhi, mekewuhi (membuat tidak nyaman)," ucapnya.

Namun saat disinggung mengenai ajakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bisa maju kembali di Pilkada tahun ini, Purnomo menjawab dengan sebuah kelakar.

"Saya bilang sudah enggak mungkin lagi, tertutup kemungkinan, itu menurut saya lho ya. Enggak tahu kalau nanti ada berita spektakuler. Tidak usah berandai-andai dulu," pungkasnya. (rmol/zul)
 

Sumber: