Survei Capres 2024 Belum Waktunya, Arif Poyuono: Sekarang yang Penting Bagaimana Keluar dari Ancaman Resesi

Survei Capres 2024 Belum Waktunya, Arif Poyuono: Sekarang yang Penting Bagaimana Keluar dari Ancaman Resesi

Hasil survei elektabilitas sejumlah tokoh-tokoh Nasional yang berpotensi maju ke Pilpres 2024 mulai dirilis sejumlah lembaga survei. Ironisnya, saat ini pemerintah justru tengah disibukkan dengan penanganan pandemik virus corona baru atau covid-19.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang berjuang dan semakin gencar melakukan penanganan serta dampak yang ditimbulkan. Apalagi jumlah kasusnya setiap hari bertambah massif dan hampir menembus angka 100 ribu jiwa.

Kondisi seperti itupun disayangkan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono. Menurutnya, survei capres itu masih terlalu dini.

“Kenapa harus ribut-ribut survei capres 2024, saya pikir belum waktunya. Karena masih terlalu pagi,” kata Arief, Minggu (26/7) kemarin.

Anak buah Prabowo Subianto ini menyatakan, masih sangat mungkin tokoh baru dan berpotensi menang Pilpres 2024. Karena itu, sebaiknya semua masyarakat membantu pemerintahan Jokowi menanggulangi Covid-19.

Tujuannya, agar pandemi Covid-19 ini tidak menjadi bencana bagi rakyat, termasuk dalam menanggulangi dampak Covid-19 itu terhadap perekonomian. “Jadi, bagaimana supaya perekonomian itu bisa tumbuh dan ancaman resesi tidak terjadi di Indonesia,” tekan dia.

Pria yang juga ketua umum Forum Serikat Pekerja BUMN Bersatu itu heran yang terjadi sekarang ini malah ribut-ribut soal capres 2024.

“Ini kok ribut soal kepres, capres, ngapres, gitu kan,” tuturnya. “Udahlah, yang disurvei-survei itu gak bakalan jadi presiden. Semua itu bergantung hari ini rakyat menilainya,” tegasnya.

Untuk itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membantuk pemerintah yang sekarang melakukan segala upaya untuk menanggulangi Covid-19 di Indonesia.

“Jadi, mari sama-sama bersatu padu, jangan pada saling nyinyir, jangan saling mengejek,” ajaknya.

Ia menegaskan, kondisi yang demikian itu bisa membawa dampak negatif. Bahaya loh bagi generasi ke depan kalau kita hari ini gagal menanggulangi Covid-19 dan dampaknya,” pungkasnya. (jpg/ruh/pojoksatu)

Sumber: