Jadi Ketua Pelaksana, Dahlan Iskan Sebut Erick Thohir Mirip Perdana Menteri
Sorotan pada Menteri BUMN Erick Thohir kian santer. Terutama setelah dirinya ditunjuk sebagai ketua pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dibentuk Presiden Jokowi.
Salah satu yang ikut memberi tanggapan adalah
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, Kamis (23/7).
Dahlan ikut mengomentari langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut dan secara khusus menyoroti sosok Menteri BUMN Erick Thohir yang ditunjuk sebagai ketua pelaksana.
"Anda sudah tahu: Presiden Jokowi membentuk tim pemulihan ekonomi dan Covid-19. Semua mata tertuju pada siapa yang menjadi ketua timnya: Erick Thohir, Menteri BUMN. Tim ini memiliki dua unit besar: ekonomi dan Covid-19. Mata pun tertuju pada siapa ketua-ketuanya. Yang keduanya sempat jadi gorengan isu," tulis Dahlan seperti dikutip dari laman disway.id.
"Untuk ekonomi diketuai Budi Sadikin, Wakil Menteri BUMN sekarang. Nama Budi Sadikin rupanya dianggap kurang populer sehingga sempat disebutkan ketua bidang ini adalah Budi Gunawan, Kepala Badan Intelijen Negara. Untuk bidang Covid-19 dipimpin Letjen Doni Monardo, Ketua BNPB sekarang. Ini juga sempat digoreng bahwa pembentukan tim tersebut seperti menghilangkan peran Doni Monardo."
Menurut Dahlan, langkah Jokowi membentuk tim itu tepat dari sisi komposisi personel maupun timing. Meskipun, lanjut dia, publik secara kritis akan melihat seberapa kuat posisi tim ini utamanya aspek otoritas.
"Memang pembentukan tim ini seperti menempatkan Erick Thohir sebagai mirip perdana menteri. Tapi saya belum melihat apakah akan punya wewenang setinggi itu. Saya belum tahu senjata apa yang diberikan padanya untuk bisa mem-by pass birokrasi resmi," tulis Dahlan.
Di atas ketua ini masih ada ketua. Lengkap dengan wakil-wakil ketua. Ketuanya-ketua ini adalah menko perekonomian. Dengan wakil ketua para menko yang lain. Plus beberapa menteri terkait.
"Bisa saja itu sebagai taktik semata. Agar presiden tidak memandulkan menko perekonomian dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Bisa juga kedudukan para Menko itu sebagai mirip dewan komisaris. Sedang Erick Thohir adalah Dirutnya," tambahnya. (disway/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: