Keinginan Jokowi Ujicoba Vaksin Asal China Selesai Tiga Bulan Ditolak Ilmuwan yang Terlibat
1.620 relawan yang akan mengikuti uji klinis tahap III vaksin corona produksi Sinovac dari China patut diapresiasi. Uji coba klinis tahap III ini diprediksi akan berjalan dengan berat, melebihi pencarian vaksin influenza.
Apresiasi itu diungkapkan Belian Idriansyah, salah seorang dokter spesialis jantung, melalui akun Twitter pribadinya, Kamis (23/7). “Tentu kita menyambut baik rencana uji fase 3 vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Semua ingin pandemi ini berakhir,” tegasnya.
Namun demikian, dia mengakui banyak skeptisisme yang muncul. Salah satunya, karena hasil uji coba fase II vaksin ini belum dipublikasikan.
Tidak seperti vaksin Oxford-AstraZeneca (Oxf-AZ) yang dipublikasi di salah satu jurnal kedokteran paling bergengsi di dunia, Lancet. “Mungkin baiknya kita mengikuti Brazil, yang menjalankan fase 3 vaksin Sinovac dan Oxf-AZ,” terangnya.
Meski begitu, Belian bersyukur, dengan ketegasan ilmuwan vaksin senior Kusnandi Rusmil. Sebelumnya Kusnadi Ramli dengan tegas menolak target dari Presiden Joko Widodo.
Di mana presiden memberi target agar uji coba itu rampung dalam waktu tiga bulan. “Permintaan presiden agar uji klinis fase III dapat segera diselesaikan dan vaksin tersedia dalam 3 bulan ke depan menimbulkan kekhawatiran politik akan mengorbankan sains. Untungnya permintaan ini ditolak,” tegasnya.
Berlian Idris yakin penolakan itu murni karena para peneliti menjalankan standar ilmiah tertinggi dalam bekerja. Sebab, bencana besar akan terjadi jika vaksin ini diloloskan ke publik saat uji fase III tidak berhasil.
“Ilmuwan tidak pandai berpolitik. Biarkan mereka bekerja profesional. Jangan permainkan angka hasil penelitian, jujurlah pada sains, karena nyawa anak bangsa taruhannya,” tutupnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: