Jokowi Perkirakan Puncak Covid-19 di Agustus-September, Politisi Demokrat: Ramalannya Salah Melulu
Puncak sebaran virus corona baru atau covid-19 di Indonesia yang diprediksi Presiden Joko Widodo akan terjadi Agustus hingga September dicibir sejumlah kalangan. Bahkan, ada yang meminta Orang Nomor Satu di Indonesia itu berhenti memprediksi hal itu, karena sudah bolak balik keliru.
Politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana adalah salah satu orang yang menyarankan hal itu. Dia meminta Presiden Joko Widodo untuk berhenti meramal tentang virus corona.
Menurutnya, ramalan yang disampaikan Jokowi ke publik selalu berubah-ubah. “Halah, dulu meramal puncak corona turun Juli. Sekarang meramal lagi Agustus-September,” cibirnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (14/7).
Ketimbang presiden malu karena terus salah melakukan prediksi, Panca meminta, mantan walikota Solo itu untuk diam saja. “Mending bapak diam deh, malu kita presiden ramalannya salah melulu. Iya nggak sih?” tutupnya.
Kepada para wartawan, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa puncak virus corona diprediksi terjadi Agustus-September. Namun prediksi ini bisa berubah jika kasus corona terus melonjak.
"Kalau melihat angka-angka memang nanti perkiraan puncaknya ada di Agustus atau September, perkiraan terakhir. Tapi kalau kita tidak melakukan sesuatu, ya bisa angkanya berbeda," tegasnya, Senin (13/7).
Atas alasan itu juga, Jokowi meminta para menteri untuk bekerja lebih keras, sehingga prediksi bisa benar-benar terjadi.
Sementara pada April lalu, Jokowi telah memprediksi bahwa wabah virus corona akan mengalami puncaknya pada bulan Mei. Dia bahkan optimistis penyebaran virus corona akan mulai turun pada bulan Juli.
"Kalau ditanya ke saya, saya ingin optimis Juli sudah masuk pada posisi ringan,” kata Jokowi dalam program Mata Najwa yang tayang 22 April lalu. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: