Disiplinkan Warga Patuhi Protokol Kesehatan, Risma Keliling Gang Sempit di Surabaya
Walikota Surabaya Tri Rismaharini terus berupaya mengetuk hati warga Kota Surabaya agar selalu patuh dan disiplin mentaati protokol kesehatan. Apalagi ancaman penyebaran covid-19 di Kota Pahlawan itu masih terus terjadi, dan terbilang tinggi angkanya.
Untuk mengetuk hati warganya itu, Risma blusukan ke perkampungan padat penduduk, sambil menyosialisasikan penggunaan masker dan selalu jaga jarak. Blusukan semacam ini sudah sering dilakukan Risma selama masa pandemik ini.
Bahkan, setiap akhir pekan, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu rutin blusukan ke perkampungan dan gang-gang kecil di berbagai penjuru kota. Seperti, Minggu (12/7) kemarin, melalui keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Risma didampingi beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), petugas Linmas, Satpol PP, hingga jajaran kepolisian keliling di Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Rungkut.
Dengan berbekal megaphone sambil dibonceng sepeda motor, Risama bersama rombongannya ini memulai blusukannya dari Rumah Dinas Wali Kota Surabaya menuju Keputran Selatan lalu menuju ke Pasar Pakis.
Kemudian berjalanjut ke Jalan Girilaya, lalu masuk Pasar Krempyeng Putat Jaya, Pasar Mbok Abang, Banyu Urip Kidul gang V, Banyu Urip Kidul gang VI, Simo Gunung Kramat Timur, Simo Kwagean Kuburan, Jalan Simo Kwagean, Petemon gang III, Petemon Kuburan, Pasar Ghanok, Petemon Kuburan gang III, kedung anyar, kedung doro, mangkunegara, dan Jalan raya Kembang Kuning.
Setelah keliling ke gang-gang kecil di Kecamatan Sawahan, kemudian blusukan itu dilanjutkan ke wilayah Rungkut. Di wilayah ini, rombongan Risma masuk melalui Jalan Kedung Baruk, Kedung Asem, Rungkut Lor, Rungkut Kidul, Pasar Soponyono, Pasar Paing, dan beberapa tempat lainnya.
Selama blusukan ke kampung-kampung dan gang-gang kecil itu, suaranya melalui megaphone selalu menggema mengingatkan warga untuk selalu menggunakan masker dan jaga jarak. Bahkan, ketika menemui warga atau anak-anak yang tidak menggunakan masker, ia pun langsung meminta stafnya untuk memberikan masker.
Risma pun langsung meminta warga tersebut untuk menggunakannya. “Ayo dipakai maskernya, bapak…ibu…tolong dipakai masker, masih banyak yang dirawat di rumah sakit. Tolong jangan ditambah lagi. Tolong gunakan masker, Rungkut ini masih banyak yang kena, tolong jangan ditambah lagi,” kata Risma yang selalu diulang-ulang dan nyaris tanpa henti ketika blusukan ke gang-gang kecil itu.
Menurut Risma, ia terus melakukan sosialisasi ke warga Kota Surabaya supaya bisa care dan sadar bahwa pandemik ini belum selesai. Karenanya, ia meminta warga untuk selalu hati-hati juga selalu mematuhi dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat.
“Saya mencoba mengetuk hati warga Kota Surabaya dengan sosialisasi warga ke kampung-kampung,” tegas Risma.
Presiden UCLG ASPAC ini juga memastikan bahwa pihak kelurahan dan kecamatan dibagi tugas untuk menertibkan warung-warung dan berbagai tempat lainnya. Menurutnya, penertiban semacam ini sangat penting supaya Surabaya bisa segera terbebas dari Covid-19.
“Jadi, kita semua turun untuk sosialisasi ini, di kecamatan sampai tingkat kasi yang turun. Di kelurahan juga sampai tingkat kasi turun terus untuk sosialisasi ini,” ujarnya.
Sedangkan yang disasar untuk sosialisasi ini, diutamakan adalah wilayah-wilayah yang tingkat kasusnya masih terbilang tinggi di Kota Surabaya. Makanya, akhir pekan lalu Walikota Risma blusukan di wilayah Kecamatan Tambaksari, karena kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 memang di wilayah ini tertinggi di Surabaya.
“Yang tertinggi di Tambaksari dan saya sudah ke sana. Kemudian kedua di Sawahan dan ketiga di Rungkut dan Bubutan. Kami akan terus lakukan sosialisasi ini,” pungkasnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: