Jokowi Plin-plan, Kemarin Terapkan New Normal kini Daerah Diminta Tak Paksakan Penerapannya
Permintaan kepada pemerintah daerah untuk tidak memaksakan penerapan new normal, dinilai sebagai bukti pemerintah Presiden Joko Widodo tidak paham situasi.
Tak heran sikap inipun memicu kebingungan seperti yang diungkapkan Deputi Badan Pembinaan Jaringan Konstituen DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman. Dia mengaku bingung dengan sikap Jokowi dan menilai pemerintah terlihat plin-plan.
“Bukankah presiden sebelumnya meminta kita semua untuk bersiap hidup berdampingan bersama Covid-19, bersiap untuk menjalani kehidupan new normal supaya ekonomi kembali bergerak?” tanyanya, Minggu (12/7).
“Ini semua membuktikan bahwa pemerintah memang tidak siap dengan skenario dan mitigasi menghadapi pandemik Covid-19,” sambung mantan ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI itu.
Menurutnya, grafik lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa wilayah terjadi lantaran pelaksanaan PSBB cenderung berjalan dengan tidak disiplin.
Hal itu menyebabkan transmisi tidak terhenti dan justru terus mengalami peningkatan signifikan.
Dirinya pun mengaku sudah mengingatkan agar pemerintah jangan selalu mendengarkan masukan para ekonom dan pebisnis. Dalam keadaan pandemik seperti ini, masukan dari para ilmuwan dan ahli penyakit menular jauh lebih penting.
“Lebih baik kita memprioritaskan kemanusiaan daripada mengejar angka-angka ekonomi. Toh peningkatan ekonomi sulit tercapai jika makin banyak masyarakat yang sakit dan terinfeksi Covid-19,” tutupnya. (sta/rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: