Gayanya Doang Merakyat, tapi Kebijakan Tidak Pro Rakyat, Rizal Ramli: Era Baru Akan Datang
Tokoh nasional yang juga ekonom senior, DR. Rizal Ramli tak menampik adanya kecenderungan rakyat Indonesia dalam memilih pemimpin. Menurutnya, kecenderungannya bahkan berbeda-beda setiap zamannya.
Terkadang, ungkap Rizal Ramli, rakyat butuh pemimpin yang tegas, gagah, dan berwibawa seperti Bung Karno di era awal kemerdekaan. Itulah pandangan Rizal Ramli menilai fenomena kepemimpinan yang terjadi di negeri ini.
Tidak hanya suka pemimpin yang gagah, acapkali rakyat juga senang dengan mereka yang merakyat. Seperti Presiden Joko Widodo yang fenomenal sebagai pemimpin merakyat.
Bahkan sempat viral saat dia turun langsung ke dalam gorong-gorong mengecek saluran air di ibukota. “Ada masa, suka yang gagah dan berwibawa. Kemudian ada masa, suka yang merakyat, masuk gorong-gorong, dan cium kaki,” urainya kepada redaksi, Senin (6/7).
Namun demikian, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu mengingatkan publik agar tidak lagi terkecoh dengan gaya merakyat. Sebab gaya yang demikian belum tentu berbanding lurus dengan kebijakan pro rakyat.
“Gayanya doang merakyat. Tapi kebijakan tidak pro-rakyat. Masalah bukan selesai, malah dibikin ribet dan KKN semakin subur,” tegasnya.
Rizal Ramli mengatakan bahwa gaya yang demikian sudah tidak lagi disenangi rakyat. Rakyat kini butuh gaya kepemimpinan nasional yang baru. “Era “pura-pura merakyat” sudah berakhir. Era baru akan datang,” tutupnya. (rmol/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: