Tanggapi Kemarahan Jokowi, Politisi Demokrat: Luar Biasa Sandiwara di Negara Ini
Beredarnya video Presiden Jokowi marah kepada jajaran menterinya mendapat respon dari banyak kalangan. Salah satunya dari Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny Kabur Harman.
Rabu (1/7), dia menyampaikan tanggapannya lewat akun Twitter @BennyHarmanID. Dengan lugas, dia mengatakan sandiwara di negeri ini sangat menarik untuk ditonton.
“Luar biasa sandiwara di negara ini, sangat nikmat ditonton. Dan perlu. Apa iyah alasannya seperti itu. Bagaimana Bapak Presiden Jokowi tidak naik pitam? Sandiwara sangat menarik. Rakyat Monitor!,” kata Benny K Harman dikutip dari Pojoksatu.
Selain menyoroti kemarahan Jokowi, anggota DPR RI itu mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dari berbagai ancaman. Salah satunya soal kekuatan politik yang hendak mengubah Pancasila melalui DPR.
“Waspadalah. Ancaman kita kini kian berat, tidak hanya Covid-19 tapi juga kekuatan politik bawah tanah yang mendompleng isu Covid hendak mengubah Pancasila menjadi Ekasila. Upaya ini terjadi di parlemen, lewat jalur legal formal. Masih anggap enteng tentang ini? Rakyat Monitor!,” kata Benny.
“Pagi2 sudah ada yang tanya, apakah Parpol yang berjuang lewat DPR menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis atau khilafah bisa dipidana? TIDAK, jawabku. Bisa dibubarkan? BISA, kuasa membubarkan Parpol itu ada di MK. Apakah MK punya keberanian? Hanya Tuhan yang tau. Liberte!,” tambah Benny.
Sebelumnya beredar video Jokowi marah dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020.
Video kemarahan Jokowi terhadap jajaran menterinya baru diunggah 10 hari kemudian, tepatnya 28 Juni 2020.
Dalam video berdurasi 10 menit itu, Jokowi menegur keras jajaran menterinya yang ia sebut belum satu perasaan, terhadap adanya sense of crisis di Indonesia akibat Covid-19.
Jokowi menuding tak ada progres signifikan yang dibuat para menterinya dalam menanggulangi pandemi ini. Bahkan, Jokowi mengancam akan membubarkan lembaga atau mereshuffle kabinetnya jika diperlukan.
(one/pojoksatu/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: