Anak Buah Megawati: Kadrun Kena Batunya, Langsung Ngeles dan Tiarap 

Anak Buah Megawati: Kadrun Kena Batunya, Langsung Ngeles dan Tiarap 

Pembakaran bendera PDI Perjuangan saat demo di depan Gedung DPR, Rabu (24/6), masih memunculkan perdebatan. Kali ini, Ruhut Sitompul yang melontarkan sindiran kepada pihak-pihak yang selama ini menyudutkan partainya.

Politisi PDIP ini menyebut, bahwa kelompok dimaksud saat ini tengah terpojok.
Pasalnya, yang dihadapinya kini adalah partai politik besar dengan julukan ‘partainya wong cilik’.

Pria yang juga seorang advokat ini lantas sebuah pepatah yang pas dengan kondisi yang ada saat ini. Ruhut Sitompul mengatakannya melalui akun Twitter pribadi miliknya, @ruhutsitompul, Minggu (28/6) kemarin.

“Sepandai-pandainya tupai meloncat akhirnya jatuh juga, itulah kalimat yg paling tepat untuk kadrun-kadrun selama ini suka demo mengganggu Kamtibmas,” tulisnya.

Anak buah Megawati Soekarnoputri ini lantas menyinggung soal kelompok yang selama ini kerap berunjuk rasa mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dengan sebutan ‘kadrun’.

‘Kadrun’ sendiri adalah istilah dari pendukung garis keras Jokowi yang disematkan kepada kelompok yang kerap menyerang pemerintah. “Kena batunya dengan PDI Perjuangan, langsung ngeles dan tiarap,” lanjutnya.

Sementara, terkait kasus pembakaran bendera PDIP, Ruhut menegaskan bahwa partainya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. “Kita percayakan polisi memproses tindak pidana pembakaran Bendera. MERDEKA,” tutupnya.

Sebelumnya, massa yang mengatasnamakan diri Aliansi Nasional Antikomunis (ANAK) NKRI menggelar aksi di depan gedung DPR RI, Rabu (24/6).
Aksi itu merupakan gabungan dari ormas Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) dan Gerakan Nasional Pembela Fatwa Ulama (GNPF U).

Aksi itu sendiri digelar untuk menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Selain menggelar orasi, massa juga membakar bendera PKI. Akan tetapi, massa juga membakar bendera PDIP.

Aksi itu lantas mendepat respon keras dari kader PDIP. Bahkan Ketua Umum PDIP Megawti Soekarnoputri langsung mengeluarkan perintahnya.

Dalam instruksinya, Megawati meminta kader PDIP seluruh Indonesia untuk merapatkan barisan. Megawati juga menegaskan agar anak buahnya tidak terpancing dan terprovokasi.

Ditegaskan pula bahwa partai berlambang kepala banteng hitam moncong putih itu mengutamakan perdamaian. Akan tetapi, putri Proklamator RI itu meminta agar masalah tersebut diproses secara hukum. (ruh/pojoksatu/zul)

Sumber: