Politik Uang saat Pilkada Serentak Bakal Makin Gila

Politik Uang saat Pilkada Serentak Bakal Makin Gila

"Apa sesungguhnya yang harus dilakukan calon itu untuk mendapatkan keuntungan penggunaan media massa dan media sosial. Tentu calon harus senantiasa bergandengan dan berdampingan dengan media dengan wartawan dengan media konvensional mau tidak mau. Bahkan banyak calon menggandeng wartawan sebagai tim suksesnya," kata Dudi.

Selain itu, Dudi juga menilai pada Pilkada 2020 ini diprediksi politik uang akan semakin menggila.

"Politik uang itu selalu ada. Apakah akan meningkat? menurut saya akan meningkat dari pilkada atau pilpres. Yang paling gampang itu kita hari ini krisis ekonomi, masyarakat butuh uang. Mau tidak mau, salah satunya sumber adalah politik uang," katanya.

Dikutip dari data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga 7 Juni lalu, telah ada 3 juta orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pandemi virus corona. Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah. Bahkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) juga pernah memprediksi bakal ada 4,2 juta orang.

Sementara itu, bakal calon Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengaku pelaksanaan Pilkada di masa pandemi memiliki tantangan tersendiri. Sebab, di masa pandemi tidak lagi bisa melaksanakan kampanye dengan mengumpulkan massa.

"Tantangan pertama bagaimana Pilkada ini berhasil dengan Pilkada tanpa kumpul. Ini menjadi tantangan bagi kita semua. Yang berikutnya adalah bagaimana kita bisa dipilih tanpa ketemu, nah ini ada dua tantangan yang harus dijawab oleh semua calon," katanya.

Namun, dikatakannya tantangan-tantangan itu justru akan menjadi ujian para calon. Pengujian untuk membuktikan jika Pilkada di masa pandemi bisa lebih berkualitas dari pada Pilkada sebelumnya.

"Ini merupakan tantangan sekaligus pengujian bagi para calon akan bisa kita balikan suasananya, justru Pilkada ini yang paling berkualitas karena tantangannya tidak gampang, variabelnya sangat rumit dan kompleks. Di mana suasana COVID dengan standar apa namanya social distancing, misalnya dengan standar-standar covid itu merupakan kesulitan tersendiri bagi setiap kandidat," ujarnya.

Pilkada Serentak 2020 akan dihelat di 270 daerah. Pemungutan suara akan dilakukan pada 9 Desember mendatang lalu dilanjut dengan penghitungan atau rekapitulasi suara secara berjenjang dari TPS, Kecamatan hingga level kabupaten/kota dan provinsi. (gw/zul/fin)

Sumber: