Kata Pemerintah 156 TKA China Didatangkan karena Keahliannya

Kata Pemerintah 156 TKA China Didatangkan karena Keahliannya

156 tenaga kerja asing (TKA) asal China tahap pertama sudah tiba di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (23/6) lalu. Kedatangan mereka jadi sorotan publik.

Pemerintah beralasan TKA asal China itu didatangkan karena keahliannya dibutuhkan oleh perusahaan di daerah tersebut. Selain itu, mereka juga akan melakukan transfer pengetahuan kepada pekerja Indonesia.

"Kami menekannya harus ada tenaga kerja lokal yang mendampingi mereka. Sehingga terjadi transfer of knowledge. Sampai tenaga kerja Indonesia sudah memahami teknologinya, maka operasional selanjutnya diserahkan kepada tenaga kerja lokal," ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di Jakarta, Kamis (25/6) kemarin.

Dia pemerintah memang memperketat penerimaan TKA sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 11 Tahun 2020 tentang pelarangan sementara orang asing masuk wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran covid-19.

Namun, peraturan tersebut memberikan pengecualian bagi orang asing pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap. Begitu juga untuk pemegang visa diplomatik dan visa dinas.

"Selain itu, ada juga pengecualian bagi pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas, awak alat angkut, orang asing yang akan bekerja di proyek strategis nasional, serta tenaga bantuan medis, pangan, dan kemanusiaan," paparnya.

Menurut Ida, TKA yang datang ke Indonesia harus dalam keadaan sehat. Mereka juga sudah menjalani karantina selama 14 hari saat di negaranya. Begitu juga saat di Indonesia, mereka menjalani karantina.

"Kita sudah mengecek kelengkapan dokumen keimigrasian dan kesehatan mereka. Kedatangan TKA ini diharapkan dapat membuka kesempatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia," terang Ida.

Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdurrahman Saleh menyebut, 156 TKA yang tiba di Kendari menggunakan visa 312 atau visa tenaga kerja ahli. Dia mengaku telah mengecek visa yang digunakan oleh para TKA secara acak.

"Kami coba mengambil sampling. Mereka menggunakan visa 312, namun nanti akan dicek kembali, karena yang harus menangani ini semua adalah Imigrasi Kendari," jelas Abdurrahman.

Pihaknya juga telah meminta data resmi dari perusahaan terkait keahlian yang dimiliki para TKA tersebut. Sebab, sesuai informasi ratusan TKA yang datang telah mengantongi 15 keahlian dalam bidang pembangunan smelter.

Selain itu, lanjut Abdurrahman, dewan juga memastikan proses kedatangan ratusan TKA asal China tersebut sudah mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Seperti diketahui, pada Selasa (23/6) malam, sebanyak 156 TKA asal China tiba di Bandara Haluoleo Kendari pukul 20.40 Wita. Mereka adalah gelombang pertama dari 500 TKA yang akan didatangkan oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Stell (OSS) di Morosi, Kabupaten Konawe. (rh/zul/fin)

Sumber: