Adik Bungsu
Oleh: Dahlan Iskan
ADIK bungsu Perdana Menteri Singapura resmi masuk partai oposisi. Nama adiknya itu Lee Hsien Yang, 62 tahun.
Partai yang dimasukinya itu baru berdiri setahun lalu: Progress Singapore Party. Pendirinya: dr Tan Cheng Bock, 80 tahun.
Nama dokter itu melejit 2011 lalu. Saat ia nyapres di pilpres tahun itu. Ia hanya kalah tipis 0,35 persen dari Tony Tan --yang punya jabatan wakil perdana menteri.
Dokter Tan sebenarnya ingin nyapres lagi di Pilpres berikutnya --tiga tahun lalu.
Mendadak syarat-syarat jadi capres diubah. Pemerintah mengusulkan perubahan konstitusi. Muncullah kriteria baru untuk capres: harus suku Melayu.
Dokter Tan sudah berupaya menggugat kriteria baru itu. Kalah. Ia pun gagal nyapres. Di pilpres itu akhirnya hanya ada calon tunggal. Wanita. Halimah Yacob. Yang menjadi presiden Singapura sampai sekarang.
Dokter Tan tidak surut berpolitik. Ia memang politikus kawakan. Dulunya ikut partai penguasa: People's Action Party (PAP). Yang selalu menang pemilu. Sejak tahun 1968. Menangnya pun selalu di atas 60 persen.
Di partai penguasa itu dr Tan beberapa kali terpilih sebagai anggota DPR. Setelah Lee Kuan Yew meninggal ia tidak keluar dari PAP.
Tapi tetap berpolitik. Di luar pemerintahan.
Setelah gagal nyapres itu dr Tan mulai berpikir menyatukan semua partai oposisi. Ia kumpulkan pimpinan 7 partai oposisi. Untuk membentuk satu partai koalisi yang kuat.
Gagal.
Maka ia pun mendirikan partai baru tadi. Ia justru menambah jumlah partai. Kini kekuatan di luar PAP terpecah jadi 12 partai.
Semangat bikin partai baru ternyata juga terjadi di Singapura. Khususnya untuk Pemilu tiba-tiba ini: 10 Juli depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: